Mahfud MD: Jembatan Menuju Indonesia Emas Ialah Penegakan Hukum

Fajri
By
4 Views
Ganjar Pranowo (kiri) bersama Mahfud MD, usai deklarasi cawapres di kantor DPP PDIP. (Istimewa)

Dalam sambutan pertamanya sebagai cawapres, Mahfud MD menyampaikan gagasannya tentang Indonesia Emas. Menurutnya, jembatan untuk menuju Indonesia Emas ialah dengan penegakan hukum.

Kaltim.akurasi.id, Jakarta – Partai politik pengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo memutuskan figur Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar di Pemilihan Presiden 2024.

Keputusan itu diumumkan Ketua Umum Partai PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Dalam sambutan pertamanya sebagai cawapres, Mahfud MD menyampaikan gagasannya tentang Indonesia Emas. Menurutnya, jembatan untuk menuju Indonesia Emas ialah dengan penegakan hukum.

“Jika penegakan hukum dilakukan dengan benar, setengah masalah dari bangsa ini akan tuntas. Kalau hukumnya bagus, maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga,” ujar Mahfud saat sambutan.

Mahfud MD meyakini, apabila korupsi berhasil diberantas, kemakmuran pun tercipta. Ia sadar betul bahwa negara adalah amanah yang harus dijaga bersama. Keistimewaan menjadi rakyat Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah harus terus terwariskan kepada penerus bangsa. Jangan sampai, anak cucunya nanti justru tak bisa menikmatinya lagi.

”Kalau tidak ada korupsi, tidak ada terlalu banyak pelanggaran hukum. Lebih hebat lagi negara ini. Dan, saya anggap itu kewajiban bersama kita,” tuturnya.

Bagi Mahfud, memerangi kesewenang-wenangan penguasa untuk menikmati keistimewaan Indonesia secara adil adalah amanah dari konstitusi. Dia bilang, kemerdekaan Indonesia adalah untuk mewujudkan kehidupan bangsa, masyarakat yang adil dan makmur, dan ikut serta mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam dunia.

Penegakan hukum baginya sendiri, adalah passion atau panggilan jiwa. Orang lain kerap mengatakan bahwa manuver-manuver yang dilakukan pria asal Madura itu untuk mencari panggung politik. Namun, dia mempersilakan para penuding itu mengecek rekam jejak digital pemberitaan.

Sebab, sejak dirinya menjadi Menko Polhukam tahun 2019, sebelum memasuki tahun politik, dia sudah ikut membongkar kasus korupsi dana Asabri, korupsi satelit orbit 123 di Kementerian Pertahanan, hingga yang terbaru dugaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang yang dilakukan pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang. (*)

Penulis/Editor: Redaksi.Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *