Momentum kemerdekaan di IKN tentunya tak boleh disia-siakan pedagang UMKM di sekitarnya. Rela menempuh perjalanan berjam-jam dari Penajam, pedagang tahu Sumedang rela mengais pundi-pundi rupiah di depan Istana Negara IKN.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Ratusan masyarakat yang berada sekitar pusat Ibu Kota Nusantara (IKN) memadati gerbang masuk Istana Negara. Pasalnya warga tersebut tidak mengantongi identitas pengenal untuk masuk dan mengikuti rangkaian Upacara Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Alhasil ratusan warga tersebut tetap berada di depan gerbang masuk Istana. Warga-warga itu berdatangan dari berbagai desa, bahkan ada yang berasal dari Kalimantan Tengah (Kalteng). Alasan datang ke IKN hanya ingin masuk dan menonton berbagai rangkaian acara di Istana Negara IKN.
Ramainya pengunjung, kesempatan itu pun dimanfaatkan para pedagang. Salah satunya Arul, pedagang Tahu Sumedang. Pemuda 23 tahun itu mengaku datang dari Penajam untuk memanfaatkan momentum kemerdekaan di IKN dengan berjualan di depan gedung Istana Negara yang baru.
“Saya baru datang, yang laku baru lima,” ujarnya kepada wartawan Akurasi.id, Sabtu (17/8/2024).
Walaupun menempuh perjalanan berjam-jam dari Penajam, karena harus menunggu kendaraan yang memberinya tumpangan, hal itu tidak mengurangi rasa senangnya. Sebab dirinya bisa langsung berada di lokasi yang menjadi tujuannya (IKN, Red.). Walaupun sebenarnya ia ingin sekali merasakan berada dan melihat secara langsung situasi upacara di dalam halaman Istana Negara.
“Pengin sih masuk cuma enggak bisa, karena penjagaannya ketat,” ucapnya.
Pemuda asal Subang, Jawa Barat tersebut mengaku jualan yang digelutinya sekarang merupakan milik bosnya. Sedangkan dirinya hanya dipekerjakan.
Walaupun memanfaatkan momentum kemerdekaan, ia tidak serta merta menjual dagangannya dengan harga tinggi. Ia menjual perbungkus dengan isi 15 butir tahu, dilengkapi lombok dan sebungkus bumbu, harga yang ia tawarkan cukup Rp15 ribu.
“Saya ikut orang. Harganya per kantong Rp15 ribu,” imbuhnya. (*)
Penulis: Dhion
Editor: Redaksi Akurasi.id