Sejak 2021, PLTS Selangan dan Tihi-Tihi tidak berfungsi karena rusak. Pemkot Bontang melalui Dinas Perkimtan akan melelang untuk pembangunan dua PLTS tersebut dengan anggaran Rp12 M.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kebutuhan listrik di kampung terapung Selangan dan Tihi-Tihi bakal segera terpenuhi. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah mewacanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi kedua daerah tersebut.
PLTS di wilayah tersebut sebelumnya memang sudah ada. Namun tidak berfungsi lagi sejak 2021 lalu. Sehingga masyarakat di sana mengandalkan genset pribadi untuk membangkitkan listrik, terutama saat malam hari.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Perkimtan) Bontang Edy Prabowo mengatakan pihaknya sudah menganggarkan untuk pembangunan PLTS. Proyek senilai Rp12 miliar itu direncanakan berkekuatan 15 KwP (Kilowatt Peak) dan 30 KwP.
“Rencananya akan segera kami lelang untuk pembangunan dua PLTS tersebut. Sebelum itu, kami rampungkan dulu dokumen yang dibutuhkan,” ungkapnya kepada media ini.
Spesifikasi solar cell pada PLTS yang baru, kata Edy, kurang lebih akan seperti spesifikasi yang digunakan pada PLTS yang ada di Kampung Wisata Malahing, Bontang Selatan. Dimana diketahui pembangkit listrik itu memiliki nilai kontrak Rp6,6 miliar.
“Spesifikasinya mirip sama yang digunakan pada PLTS di Malahing, yang dikerjakan oleh PT Arsha Teknindo Utama. Sudah berfungsi di akhir tahun 2023 lalu,” tambahnya.
Rencana pembangunan PLTS ini juga menjadi list pekerjaan prioritas yang akan diselesaikan oleh Pemkot Bontang. Rencananya, pemerintah akan menyelesaikan proyek pembangunan PLTS di Selangan dan Tihi-Tihi pada tahun 2024.
“Ya, semoga bisa segera kita realisasikan secepatnya,” harap Edy. (*)
Penulis: Nuraini
Editor: Suci Surya Dewi
