Guru-guru senior yang terbiasa dengan sistem manual kini harus beradaptasi dengan dunia digital yang serba cepat. Kegagalan mereka dalam mengikuti arus perubahan ini membuat mereka merasa tertinggal dan terancam. Di sisi lain, guru-guru muda yang lebih cakap teknologi seolah menjadi primadona dalam sistem PPDB online.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Penerapan PPDB online menjadi bukti nyata transformasi digital di dunia pendidikan. Namun, dibalik efisiensi dan modernitasnya, PPDB online juga melahirkan sebuah fenomena sosial yang kompleks: kecemburuan sosial di kalangan tenaga pendidik.
Ketidakmampuan guru-guru senior dalam menggunakan teknologi menjadi jurang pemisah yang memicu rasa iri dan frustrasi diantara para pengajar. “Ada keluhan dari guru-guru senior yang merasa dipinggirkan karena tidak bisa menggunakan teknologi,” ungkap Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, belum lama ini.
Ketidakmampuan ini bukan tanpa alasan, guru-guru senior yang terbiasa dengan sistem manual kini harus beradaptasi dengan dunia digital yang serba cepat. Kegagalan mereka dalam mengikuti arus perubahan ini membuat mereka merasa tertinggal dan terancam. Di sisi lain, guru-guru muda yang lebih cakap teknologi seolah menjadi primadona dalam sistem PPDB online.
Keahlian mereka dalam menggunakan teknologi menjadi nilai tambah yang membuat mereka lebih diutamakan dalam proses pendaftaran. Hal ini tentu saja memperparah kecemburuan sosial di antara para guru senior.
Di sisi lain, kekhawatiran juga melanda Disdikbud Samarinda. Dilema muncul ketika dihadapkan dengan pilihan untuk menggunakan teknologi demi efisiensi atau mempertimbangkan kesenjangan antargenerasi di kalangan tenaga pendidik.
Disdikbud Samarinda tengah mencari solusi terbaik untuk menjembatani kesenjangan ini. Lelang sistem PPDB baru, baik dalam bentuk website ataupun aplikasi, menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan.
“Pemenang lelang haruslah orang yang paham benar terkait PPDB. Jangan sampai terjadi kesalahan error yang fatal. Ini bukan aplikasi trial error. Ini harus disajikan sebaik mungkin, ” tandas Asli. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id