
ABK Vietnam positif Covid-19 belum diketahui varian virusnya, Dinkes kirim sampel besok. Ada kekhawatiran ABK yang berasal dari luar negeri tersebut membawa varian baru Covid-19 masuk ke Indonesia.
Akurasi.id, Samarinda – Ditemukannya 20 ABK Vietnam positif Covid-19 di perairan Berau, beberapa hari lalu, membuat masyarakat Kaltim gempar. Pasalnya, selain varian delta yang sempat menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia, tak terkecuali Kaltim, kini masyarakat harus waspada dengan varian baru Covid-19 yang disebut Omicron.
Ada kekhawatiran ABK yang berasal dari luar negeri tersebut membawa varian baru Covid-19 masuk ke Indonesia. Namun, untuk mengetahui kepastian varian Covid-19 tersebut perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Setyobudi Basuki mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti ke 20 ABK tersebut terjangkit dalam varian Covid-19 tertentu. Meski sudah melakukan pengambilan sampel, hingga saat ini sampel tersebut belum dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami belum mengirim sampel, karena belum ada kargonya. Rencananya besok baru dikirim. Ini masalah akomodasi saja, karena harus melalui kargo. Tidak bisa dikirim melalui transportasi yang ada penumpang,” jelasnya dalam konferensi pers yang dilaksanakan di aula Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga
Di sisi lain, dikarenakan Omicron merupakan varian baru Covid-19, pihaknya pun belum dapat memastikan ciri-ciri pengidap varian itu.
“Hasilnya akan diketahui nanti, setelah dilakukan pemeriksaan,” sebutnya.
Mengetahui adanya 20 ABK kapal Vietnam positif Covid-19 di perairan Kaltim, Kepala KKP Kelas II Samarinda Solihin menyatakan, langsung melakukan langkah preventif pengamanan dan koordinasi lebih lanjut bersama instansi terkait. Terlebih untuk melakukan pencegahan, pihaknya memastikan bahwa kapal tersebut melakukan karantina di perairan Berau tanpa kontak langsung dengan warga setempat maupun pihak lainnya.
Baca Juga
“Dijaga pihak berwenang agar tetap berada di kapal selama masa karantina,” kata dia.
Dijelaskan, kapal tersebut sampai ke perairan Berau diawali dari agent pelayaran menerima kabar pada 5 Desember 2021 kapal MV VTO bendera Vietnam dengan jumlah ABK sebanyak 22 orang berencana sandar di Pelabuhan Muara Berau dari Ho Chi Minh Vietnam, dengan perkiraan kedatangan 6 Desember 2021.
Pada hari kedatangan, 6 Desember 2021, Team Boarding KKP Kelas II Samarinda melakukan proses pemeriksaan dalam karantina sebelum sandar di pelabuhan, sekaligus proses pengecekan dokumen kesehatan, sanitasi kapal, tes antigen dan pemeriksaan suhu tubuh.
Pemeriksaan antigen menunjukkan 18 dari 22 yang datang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan tes PCR yang menunjukkan bahwa 20 dari 22 ABK positif Covid-19.
“Pemeriksaan dilakukan pada 7 Desember. Menyatakan, penambahan 2 orang terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga yang positif menjadi 20 dari 22 orang,” tuturnya.
Pada saat itu, langsung dilakukan proses tracing, isolasi terhadap 20 ABK yang terkonfirmasi dan rencana desinfeksi kapal. Dengan status kapal yang menjalani karantina dan memisahkan diri dari 2 orang ABK yang tidak terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga
“Hingga saat ini, kapal dan seluruh ABK menjalani isolasi. Kondisi kesehatannya juga masih dalam pemantauan dan dijaga agar tidak ada proses naik turun barang dan orang saat kapal masih dalam karantina. Karena merupakan kapal niaga dengan ketersediaan bahan makanan cukup banyak, jadi mereka juga memenuhi kebutuhan makanannya sendiri,” jelasnya.
Dalam masa pemantauan kesehatan tersebut, lanjut dia, pada 8 dan 9 Desember 2021 terdapat 2 ABK berusia 43 dan 32 tahun mengalami sesak nafas. Sehingga dirujuk ke rumah sakit pemerintah daerah.
“Direkomendasikan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Sekarang 2 ABK masih dirawat di rumah sakit AWS ( Abdul Wahab Sjahranie Samarinda),” ungkapnya.
Untuk saat ini, belum diketahui sumber penularan masih dalam penyelidikan tim surveilans KKP Kelas II Samarinda. Namun dugaan sementara, penularan dikarenakan ada interaksi antara ABK yang terkonfirmasi Covid-19 dengan ABK lainnya melalui kontak langsung, saat makan bersama, atau melalui AC central yang ada di kapal.
“Dari proses penelusuran vaksinasi, diketahui hanya 2 dari ke 22 ABK itu yang telah menjalani vaksinasi. Kemudian, hanya satu di antaranya yang melakukan vaksinasi lengkap 2 dosis,” terangnya.
Adapun, keberadaan kapal asal Vietnam tersebut di perairan Berau dengan tujuan pengisian batu bara dan dipastikan tidak memasuki perairan Samarinda.
Dengan riwayat perjalanan, pada 26 September – 8 Oktober 2021 berada di Pelabuhan Muara Berau Indonesia, pada 14 Oktober – 1 November 2021 berada di Pelabuhan Ho Chi Minh Vietnam.
Kemudian, pada 4 November – 18 November 2021 berada di Pelabuhan Tanjung Kampeh Indonesia dan pada 21 November – 30 November 2021 Pelabuhan Ho Chi Minh Vietnam kemudian menuju Pelabuhan Muara Berau pada 6 Desember 2021.
“Jadi jalurnya bolak balik Vietnam-Indonesia saja dan tidak sempat sandar di Pelabuhan Muara Berau,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi