Jumat , April 19 2024

Stok Mulai Kosong, Supplier Minyak Goreng Keluhkan Lambatnya Distribusi

Loading

Rombongan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat melakukan tinjauan supplier minyak goreng untuk mengecek stok di sejumlah gudang dan pasar modern. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Rombongan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi saat melakukan tinjauan supplier minyak goreng untuk mengecek stok di sejumlah gudang dan pasar modern. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Supplier minyak goreng di Samarinda sebut dalam dua bulan terakhir distribusi minyak goreng tidak lancar. Selain berimbas ke konsumen, keadaan demikian turut mempengaruhi pendapatan perusahaan. 

Akurasi.id, Samarinda – Sejumlah supplier minyak goreng di Samarinda mengeluh. Sebab, semenjak kenaikan harga minyak goreng akhir 2021 lalu, hingga kebijakan satu harga penjualan minyak goreng Rp14 ribu per liternya, distribusi minyak goreng belum stabil.

Persoalan ini pun berdampak kepada distribusi minyak goreng ke sejumlah pasar modern maupun pasar tradisional di Kota Tepian. Yang juga turut berdampak kepada distribusi minyak goreng kepada masyarakat.

Berdasarkan pantauan media ini ke sejumlah pergudangan minyak goreng di Samarinda, stok minyak goreng di beberapa gudang sangat terbatas. Bahkan, meskipun stok terlihat tersedia di beberapa gudang lainnya, namun diprediksi tidak akan bertahan lama.

Jasa SMK3 dan ISO
Baca Juga  Seruan Takbir di Penghujung Malam Ramadan

Seperti yang diungkapkan oleh Koordinator CV Karya Prima Abdul Halim, merupakan perusahaan yang mendistribusikan minyak goreng merk Sania dan Sovia. Ia mengatakan, dalam dua bulan terakhir distribusi minyak goreng tidak lancar.

Ia pun tak memungkiri, keadaan yang demikian turut mempengaruhi pendapatan perusahaan. Sementara, masih ada gaji karyawan yang harus dibayar.

“Ada pembatasan distribusi minyak goreng dari pusat. Misalnya saja, bulan ini datang pasokan sebanyak 2 kontainer, bulan depan tidak diketahui berapa lagi yang akan datang. Padahal biasanya kami rutin menerima distribusi sekitar 5 hingga 6 kontainer minyak goreng per bulannya,” ungkapnya, Jumat (25/2/2022)

Karena ada pembatasan pasokan minyak goreng itulah, kini pihaknya tidak lagi memiliki stok minyak goreng. Sementara distribusi minyak goreng dari distributor pusat, masih belum jelas. “Stok kami sudah kosong. Walau masih terlihat beberapa kardus, ini pesanan orang. Enggak tahu kapan lagi akan datang,” keluhnya.

Baca Juga  Nahas! Bocah 12 Tahun Tewas Usai Tabrak Truk Parkir

Ada Pembatasan Distribusi Minyak Goreng dari Distributor Pusat

Persoalan senada juga diungkapkan Koordinator CV Rajawali Daniel, merupakan distributor minyak goreng Sunco. Ia mengungkapkan, pihaknya biasanya menerima pengiriman minyak goreng sebanyak 5 hingga 6 kontainer per bulannya.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir distribusi menjadi terhambat sehingga pihaknya hanya menerima pengiriman minyak goreng 1 kontainer. Pengiriman terakhir pun dilakukan bulan lalu.

Sementara untuk bulan Februari 2022 ini, pihaknya belum mengetahui kapan pengiriman akan dilakukan. Sedangkan stok minyak goreng telah habis.

“Saya juga tidak tahu alasannya (keterlambatan distribusi). Tapi tidak hanya kami yang mengalami. Sepertinya persoalan ini dihadapi oleh semua merk minyak goreng,” ungkapnya.

Baca Juga  PKB Kaltim Bentuk Tim Desk Pilkada 2024

Berbeda dari dua gudang sebelumnya yang kehabisan stok minyak goreng. Gudang CV Sungai Budi yang merupakan distributor minyak goreng merk Rose Brand dan Tawon terlihat memiliki cukup pasokan.

Kepala Cabang PT Sungai Budi Adhitya mengungkapkan, distribusi minyak goreng cukup lancar meski ada pembatasan dari pemerintah. Namun demikian, perputaran minyak goreng di tempat tersebut cukup cepat.

“Karena kalau ada barang datang langsung kami bagikan kepada masyarakat atau langganan. Sehingga, ini stoknya sisa sedikit. Paling hanya bertahan seminggu,” ungkapnya.

Ia pun memastikan, bahwa distribusi minyak goreng kepada masyarakat maupun langganan dilakukan sama rata untuk mengantisipasi potensi penimbunan.

“Kepada yang lainnya juga kami distribusikan. Yang penting semuanya dapat. Kemungkinan minggu depan datang lagi,” ujarnya.

Baca Juga  Diduga dari Bakar Sampah, Lahan 1,5 Hektare di Bontang Hangus Terbakar

Sebagai informasi tambahan, hal serupa juga dialami oleh distributor minyak goreng lainnya seperti PT Indomarco sebagai pemasok minyak goreng merk Bimoli. Saat ini kondisi gudang tersebut tengah kosong.

Begitu pula CV Sukses Berkat Medina dan sejumlah distributor lainnya di Samarinda. Namun demikian, rata-rata distributor tersebut telah menurunkan harga jual menjadi sekira Rp13.300 hingga Rp13.500 per liternya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Pemkot Samarinda menjual minyak goreng curah sesuai ketentuan harga terbaru Rp14 ribu per liter. (Istimewa)

Pemkot Samarinda Jual Minyak Goreng Curah Rp14 Ribu Per Liter

Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berikan alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan minyak goreng dengan harga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page