Buat Terobosan, Kaltim Kendalikan Inflasi dengan Gandeng Ulama, Dai dan Penyuluh Agama

Devi Nila Sari
10 Views
Gubernur Kaltim Isran Noor saat meresmikan program Ulama Peduli Inflasi di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Selasa (28/3/2023). (Dok Pemprov Kalitm)

Kaltim membuat terobosan guna kendalikan inflasi di daerah, terutama di saat Ramadan dan jelang lebaran. Dengan melibatkan ulama, dai dan penyuluh agama.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kaltim melalui inisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur fokus pada pegendalian inflasi. Terutama memasuki bulan suci Ramadan dan menjelang lebaran tahun ini.

Sebagai salah satu upaya, Kaltim mengambil inisiatif untuk membantu pengendalian inflasi dengan melibatkan peran para ulama, dai dan penyuluh agama.  Program inipun diberi nama “Ulama Peduli Inflasi” dan diresmikan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor,di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Selasa (28/3/2023).

Sedikitnya 1.230 ulama, dai dan penyuluh agama dari semua agama akan diturunkan untuk mendukung program Ulama Peduli Inflasi ini. Dengan harapan, dapat mengedukasi pengendalian inflasi dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat.

“Seumur-umur hidup saya, baru ini ada namanya ulama peduli inflasi,” kata Gubernur Isran Noor saat meresmikan agenda bertajuk “Sinergi menjaga stabilitas harga di Kalimantan Timur dengan bijak belanja dan berjualan” itu.

Gubernur memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltim ini, meski menurutnya gagasan ini sebenarnya sudah terlambat.

“Sebenarnya ini terlambat. Tapi tidak apa-apa, bagus saja. Lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali. Tapi di nusantara, ini baru ada di sini. Ini yang pertama. Terima kasih BI dan para ulama, dai dan penyuluh agama,” puji Gubernur Isran.

Inflasi Kaltim Berada di Bawah Nasional

Secara umum, Isran sangat bersyukur, karena inflasi Kaltim selalu berada di bawah angka inflasi nasional. Gubernur menjelaskan bahwa inflasi itu harus ada, tapi terkendali.

Pengendalian inflasi ini bisa dilakukan dengan baik menurut Gubernur Isran Noor karena kerja sama lintas sektor dan tidak mungkin dilakukan sendiri.

“Jadi, pahala puasa Ramadan itu bukan hanya menjaga hawa nafsu, haus dan lapar. Kerja sama mengendalikan inflasi ini juga berpahala besar. Itu keyakinan saya,” kata Gubernur.

Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid dalam tausiahnya juga menguraikan fiqih hukum Islam terkait jual beli dan tindakan menimbun bahan pokok masyarakat.

“Kegiatan menimbun barang termasuk haram. Misalnya, menunggu barang mahal baru menjual. Kenapa haram, karena itu menyakiti orang lain,” jelas KH Muhammad Rasyid.

“Allah menyayangi penjual yang menjual harganya tidak terlalu tinggi. Dan Allah juga menyayangi pembeli yang menawarnya wajar. Terakhir, siklus jual beli harus menyenangkan. Jangan sampai ada kredit macet. Artinya, kalau hutang ya harus dibayar,” beber Ketua I Badan Pengelola Islamic Center itu. (adv/diskominfokaltim/sul/ky)

Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *