Warga Perumahan PSI belum sepenuhnya bernafas lega. Sebab, meski distribusi air bersih sudah ada, namun masih terjadwal. Bahkan, masih ada warga yang tidak kebagian pasokan air bersih ini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Warga Perumahan Pondok Surya Indah, Jalan PM. Noor, Samarinda kembali menikmati distribusi pasokan air bersih dari Perumdam Tirta Kencana (PDAM). Kendati demikian, mereka belum sepenuhnya bernafas lega, lantaran masih terjadwal.
Beberapa waktu lalu masyarakat Samarinda dibuat heboh dengan kemunculan spanduk yang memprotes krisis air bersih dari warga Perumahan Pondok Surya Indah, Jalan PMNoor, Samarinda. Lantaran hampir dua bulan sudah tidak mendapatkan distribusi air bersih dari PDAM tanpa alasan yang jelas.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh warga pun sudah ditempuh. Mulai dari melapor via WhatsAps kepada humas PDAM, hingga mengadu langsung ke kantor perusahaan terkait.
Namun, aduan tersebut tidak pernah diindahkan oleh pihak PDAM. Warga Pondok Surya Indah lantas membuat spanduk bentuk protes mereka terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang telah mengabaikan aduannya tersebut.
Baca Juga
Warga PSI Harap Distribusi Air Bersih Bisa Setiap Hari
Ketua RT 30 Perumahan Pondok Surya Indah, Anang Rifani mengatakan, kini mereka sudah mendapatkan distribusi air bersih. Namun, berlum semua warga menikmatinya, karena masih ada beberapa yang belum teraliri air.
“Air mulai nyala dari Selasa tanggal 3 Oktober lalu. Tetapi, masih ada beberapa rumah yang belum teraliri, sekitar 10 hingga 15 persen dari warga yang belum mengalir airnya,” kata Anang saat disambangi di kediamannya, Kamis (5/10/2023).
Sementara masyarakat yang sudah menikmati distribusi air bersih terjadwal. Dapat memperoleh pasokan itu dalam tiga hari. Dengan ketentuan, tiga hari nyala dan tiga hari mati.
“Walau masih terjadwal, setidaknya masih mengalir. Ya, mau tidak mau kita menghemat penggunaan air,” ujarnya.
Bahkan jika pasokan air menipis, tidak jarang mereka membeli air bersih dengan harga yang terbilang mahal untuk kebutuhan sehari-hari, “Ada warga yang rela beli air kalau tidak ada sama sekali. Itupun cukup mahal, Rp300 per 5000 liternya,” kata dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, persoalan ini menjadi permasalahan tahunan yang belum ada solusi sama sekali dari pemerintah. Setiap kali musim kemarau datang, seakan menjadi momok menakutkan bagi sebagian warga Perumahan Pondok Surya Indah.
“Kondisi seperti ini mulai dari tahun 2019 lalu, dan puncaknya terjadi protes yang berujung demo dari warga dan mahasiswa,” ucapnya.
“Kalau dulu 2018 tidak perlu pake mesin, ngalir dengan sendirinya. Karena ada pipa putus, ternyata dari daerah panjaitan itu tidak tersambung lagi di PM Noor. Jadi, sekarang kita tersambung dari cendana saja,” tambahnya.
Ia berharap, distribusi air bersih akan kembali normal dan stabil seperti sebelumnya. Tidak perlu penjadwalan lagi. Kalau bisa, kata Anang, mengalir setiap hari.
Baca Juga
“Maunya sih nyala terus, seperti di Cendana dan Teluk Lerong. Oke, walaupun terjadwal, distribusi airnya mengalir besar sehingga ketika jadwal nya selesai terpenuhi,” tandasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari