Sebut Rencana Revitalisasi Pasar Pagi Masih Wacana, FP3 Minta Relokasi Ditunda

Devi Nila Sari
9 Views
Potret Pasar Pagi yang berada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) minta rencana revitalisasi Pasar Pagi ditunda hingga usai Idulfitri 2024. Sebab, konsep revitalisasi disebut belum matang dan masih sekedar rencana. Sehingga, pedagang masih ragu jika langsung direlokasi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Rencana revitalisasi Pasar Pagi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menuai pro dan kontra. Pasalnya, Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) baru mengetahui jika rencana revitalisasi Pasar Pagi masih sekedar rencana, belum ada konsep matang.

Tak pelak, hal inipun mengundang ragu di hati para pedagang. Bagaimana rencana revitalisasi secara keseluruhan, dari tempat berdagang sementara selama relokasi, hingga konsep revitalisasi itu sendiri.

Hingga adanya tuntutan pembatalan dan penundaan revitalisasi usai Idulfitri 2024. Karena, belum ada perencanaan yang jelas berkenaan rencana revitalisasi itu.

Ketua Umum FP, Thoriq Hakim mengatakan, pihaknya mengambil kesimpulan rencana revitalisasi bangunan yang berada di tepian Mahakam ternyata masih wacana belaka. Sebab, ketika diminta untuk memaparkan rencana revitalisasi saat audiensi.

Perwakilan Pemkot Samarinda belum mampu memaparkan perencanaan secara matang dan terstruktur. Sehingga, belum bisa meyakinkan pedagang terkait rencana tersebut.

“Setelah kami mendengar dari instansi yang hadir tadi, ternyata pemkot ini belum menyusun rencana sama sekali. Harusnya kalau mau melakukan sesuatu, sudah tersusun sedemikian rupa. Bukan hanya rencana yang digaungkan,” tegasnya, usai melakukan audiensi bersama DPRD Samarinda, di Gedung DPRD Samarinda, Kamis (5/9/2023).

Dewan Ragu dengan Rencana Relokasi, Sebab Instansi Terkait Belum Siapkan Konsep Matang

Oleh karena itu, FP3 menginginkan Pemkot Samarinda menunda relokasi pasar hingga usai Hari Raya Idulfitri 2024. Dengan catatan, perencanaan revitalisasi harus jelas dan pasti.

“Sebenarnya kami mendukung penuh kebijakan revitalisasi Pasar Pagi. Namun, kami butuh waktu dan juga kepastian,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatiha mengatakan, berdasarkan audiensi bersama para pedagang mereka memiliki keresahan yang sama. Apalagi ditambah dengan penjelasan dari organisasi perangkat daerah (OPD) juga belum memastikan tempat penggantinya dimana.

“Sekitar 2.800 pedagang menggantungkan hidupnya di Pasar Pagi. Nyatanya sebagian dari mereka belum sepenuhnya menerima untuk direlokasi,” tuturnya.

Pasar yang telah berdiri sejak 1960-an silam itu telah menjadi wadah yang memiliki peran penting dalam institusi ekonomi, dan penggerak dinamika kehidupan ekonomi masyarakat menengah kebawah.

“Kami sebenarnya setuju kebijakan ini, jika dipastikan tempat relokasi yang layak dan memadai. Kemudian, dirembukkan sampai kepada tataran DPRD dan semua stakeholder (pemangku kebijakan),” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *