Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal menyoroti minimnya anggaran untuk pemeliharaan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kota Bontang. Menurut dia, angka Rp150 juta per tahun tidak cukup untuk pemeliharaan seluruh lampu jalan.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Alokasi anggaran untuk pemeliharaan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kota Bontang dinilai sangat minim. Per tahun hanya digelontorkan sekitar Rp150 juta. Hal itu mendapat sorotan dari Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal.
Menurutnya, anggaran yang dialokasikan tidak cukup untuk pemeliharaan seluruh lampu jalan di Bontang. “Dengan anggaran sekecil itu, wajar saja kalau Dishub tidak cepat tanggap kalau ada lampu jalan yang mati,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa FBR itu menjelaskan, satu titik LPJU sudah menelan biaya sekitar Rp7 juta, termasuk kabel dan perlengkapan kelistrikan lain. Jika diproyeksikan ke salah satu wilayah yakni Loktuan yang memiliki sekitar 20 titik lampu padam, telah menguras hampir seluruh anggaran.
“Belum lagi wilayah lain. Bagaimana mau terjamin lampu jalan menyala semua. Jika anggaran sekecil itu,” ucapnya.
Baca Juga
Maka dari itu, ia pun meminta dinas terkait untuk menyampaikan secara terbuka apabila anggaran yang dialokasikan kurang. “Kalau dirasa kurang sampaikan saja. Paling tidak disampaikan ke Komisi III,” jelasnya.
Melihat kondisi itu, ia juga meminta agar alokasi anggaran untuk pemeliharaan LPJU ditambah. “Tahun depan, jangan sampai ada keluhan lagi nilai anggaran sama. harus ditambah, agar pemeliharaan lampu jalan di Bontang bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Sebagai informasi, ada sekitar 3.500 bola lampu yang harus dipelihara setiap tahun di Kota Bontang. Pun semua lampu itu saat ini sudah berusia lima tahun lebih. (*)
Baca Juga
Penulis/Editor: Redaksi.Akurasi.id
