Muhammad Aswar akan fokus untuk mendaftar sebagai pasangan atau wakil dari Neni Moernaeni yang dikabarkan turut masuk dalam bursa Pilkada Bontang 2024.
Kaltim.akurasi.id, Bontang– Muhammad Aswar baru saja terpilih untuk menduduki salah satu kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang periode 2024-2028, di Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Sejak beberapa waktu lalu, setelah ia dinyatakan terpilih menjadi salah satu anggota legislatif Bontang, namanya keluar sebagai salah satu bakal calon yang digadang-gadang akan ikut pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang, sebagai Wakil Walikota.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, ia mengatakan bahwa sebagai politisi, dirinya sejak awal memang memiliki tujuan sebagai seorang eksekutif. Dan alasan ia mencalonkan diri sebagai calon legislatif yakni sebagai salah satu jembatan saja.
“Tujuan dari awal memang menjadi seorang eksekutif,” ungkapnya kepada wartawan Akurasi.id.
Sebab, baginya menjadi seorang legislatif tidak memiliki ruang gerak yang luas. DPRD hanya bertugas membantu menganggarkan pembangunan kemudian mengawasi. Sedangkan, menjadi seorang eksekutif tidak hanya menganggarkan tapi juga menjalankan.
Katanya, sementara ini dia akan fokus untuk mendaftar sebagai pasangan atau wakil dari Neni Moernaeni yang dikabarkan turut masuk dalam bursa Pilkada Bontang 2024. Akan tetapi, ia tetap akan mendaftarkan diri di partai lain seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga telah membuka penjaringan untuk bakal calon wakil walikota.
“Rencana Jumat saya ambil formulir di Golkar, untuk kemungkinan lain kita masih tunggu perkembangan lainnya, karna politik ini bersifat dinamis, saya juga tetap akan daftar di PDI dan PKB” ungkapnya.
Selain keinginanya untuk dapat menjadi seorang eksekutif di pemerintahan. Motivasi terbesar dirinya mencalonkan diri sebagai wakil walikota yakni ingin memotivasi anak-anak muda khususnya di Kota Taman, sebutan Bontang. Agar mulai berpikir bahwa untuk menjadi seorang eksekutif, sekarang bukan lagi zamannya para politisi senior yang mengisi.
“Jika belajar dari beberapa daerah, termasuk Wakil Presiden Indonesia Terpilih yakni Gibran Rakabuming, juga merupakan salah satu perwakilan anak muda,” katanya.
Menurutnya, gaya kepemimpinan anak muda pada zaman ini pasti berbeda. Di mana, akan lebih cepat dan lebih memahami perkembangan teknologi dan informasi.
“Politik harus diisi oleh kaum muda. Jika mau mulai dari yang lebih mudah, bisa coba jadi anggota legislatif terlebih dahulu,” ujar Politisi Partai Gelora itu.
Bagi Aswar menjadi seorang politisi merupakan sebuah pekerjaan paling klimaks. Di mana seseorang bisa mengaktualisasikan diri secara lebih luas. “Bukan untuk menghasilkan uang, kalau mau mendapatkan uang saya rasa, bisa saja fokus menjadi pengusaha,” tuturnya.
Terkait dengan ia harus melepaskan kursi jabatan di DPRD untuk mendaftar sebagai calon wakil walikota, baginya itu adalah salah satu konsekuensi yang telah ia pertimbangkan dengan matang. Sekalipun nantinya ia harus menghadapi kondisi kegagalan untuk maju sebagai wakil walikota.
“Kita harus berani memilih,” pungkasnya. (*)
Penulis: Nuraini
Editor: Redaksi Akurasi.id