Alasan Muhammad Aswar mendaftar pada empat partai tersebut, karna ia merasa kondisi politik yang masih sangat dinamis pada saat ini. Akan tetapi, dirinya sebelumnya telah menyatakan bahwa tujuan utamanya yakni maju sebagai wakil dari Neni Moernaeni.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Anggota Legislatif terpilih periode 2024-2029, Muhammad Aswar menyambangi empat sekretariat partai politik, dalam rangka mendaftar sebagai calon wakil walikota Bontang, pada kontes Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), November 2024 mendatang.
Sekretariat partai yang ia datangi yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Penjuangan (PDI-P), Demokrat, dan Golongan Karya (Golkar).
Aswar mengatakan, dirinya maju untuk menjadi wakil walikota tidaklah kosongan. Ia telah memiliki pengalaman sosial yang cukup mempuni. Pria yang kini manjabat sebagai ketua di Partai Gelora itu, sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua HIPMI Kota Bontang dan beberapa pengalaman sosial lainnya.
“Saya rasa itu cukup menjadi bekal saya untuk maju,” ungkapnya saat memberi sambutan pada saat mengembalikan formulir ke partai Golongan Karya (Golkar), Senin (22/04/2024) sore.
Alasan ia mendaftar pada keempat partai tersebut, karna kondisi politik yang masih sangat dinamis pada saat ini. Akan tetapi, dirinya sebelumnya telah menyatakan bahwa tujuan utamanya yakni maju sebagai wakil dari Neni Moernaeni.
Sinyal kuat keseriusannya untuk mendampingi Neni Moenaeni itu pun, ia tunjukan saat mendatangi sekretariat Golkar menggunakan mobil merk Mercedez Benz berwarna kuning yang ia akui memang telah dipersiapkan.
“Kita hidup ini kan terkadang ada simbol-simbol, tinggal bagaimana teman-teman memahaminya saja,” ujarnya.
Alasan kuat beliau ingin maju sebagai wakil dari mantan Walikota Bontang periode 2015-2019 itu, sebab menurutnya sosok Neni Moernaeni merupakan sosok pekerja keras.
Dirinya mengaku, sudah mengamati bagaimana kinerja dari Neni Moernaeni sebelumya. Termasuk bagaimana usaha beliau menarik investasi masuk ke Kota Bontang. “Menurut saya, Bontang ini butuh sosok seperti bunda (sapaan Neni),” tuturnya.
Lanjut ia menjelaskan, kinerja Neni sebelumnya juga terlihat dari bagaimana ia mengelola APBD. Meskipun saat itu, anggaran Kota Bontang tidak sebesar sekarang, tapi pembangunan berjalan dengan baik.
Perihal banyaknya saingan bakal calon yang telah mendaftar Partai Golkar, baginya bukanlah masalah. Justru, hal itu merupakan salah satu pemacu agar ia lebih semangat dalam berkompetisi.
“Kalau sedikit juga kan kita jadi tidak semangat bersaing,” pungkasnya.
Sebagai informasi, diketahui ada 11 bakal calon yang mendaftarkan diri di Partai Golkar, akan tetapi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengundurkan diri. Hingga sore sekitar pukul 17.00 Wita saat Muhammad Aswar mengembalikan formulir pendaftaran baru ada delapan calon yang tercatat sudah mengembalikan formulir. (*)
Penulis: Nuraini
Editor: Redaksi Akurasi.id