Lembaga Pendidikan dan Konseling Serukan Pembelajaran Berbasis Bakat di Kaltim

kaltim_akurasi
9 Views
Sosialisasi dan diskusi Lembaga Pendidikan dan Konseling di Samarinda. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Lembaga Pendidikan dan Konseling Serukan Pembelajaran Berbasis Bakat di Kaltim
Sosialisasi dan diskusi Lembaga Pendidikan dan Konseling di Samarinda. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Lembaga pendidikan dan konseling serukan pembelajaran berbasis bakat di Kaltim. Pendar mencoba memodernisasi sedikit pendidikan dengan latar pembelajaran berbasis minat.

Akurasi.id, Samarinda – Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik dan terarah, lembaga pendidikan dan konseling (Pendar) menyerukan adanya pembelajaran berbasis bakat. Hal ini dianggap penting agar anak dapat belajar dan meningkatkan kemampuan sesuai bakat dan minat masing-masing.

Humas Pendar Johandri mengatakan, Pendar mencoba memodernisasi sedikit pendidikan dengan latar pembelajaran berbasis minat. Agar peserta didik tidak diajar hanya berdasarkan pembelajaran yang ada, namun sesuai bakat masing-masing.

Menurutnya, sering kali pendidikan di Indonesia memaksakan pembelajaran anak hanya berdasarkan kurikulum yang ada tanpa mempertimbangkan minat dan bakat. Hal ini membuat bakat anak tidak diketahui dan diasah sejak dini. Bahkan, kerap kali menyebabkan salah ambil jurusan di perguruan tinggi.

“Dengan adanya konseling ini, harapannya ketika dewasa anak-anak tahu mau ke mana sesuai bakat dan minatnya. Lulus SMA/SMK sudah bekerja, atau kalau kuliah tidak salah ambil jurusan. Jangan sampai anak bakatnya di perekonomian, malah masuk di kesenian atau matematika,” terangnya, di salah satu Kafe di Samarinda, Rabu (17/11/2021).

Dijelaskan, ada 34 bakat manusia. Apabila dikelola maka tidak ada bakat jelek pada anak. Dalam menyebarkan seruan ini, Pendar pun telah melakukan pelatihan kepada 108 guru di Kaltim. Untuk tahap awal, pihaknya menyasar guru SMA/SMK.

Untuk di Kaltim, gerakan ini telah dimulai pada 15 Oktober 2021 lalu  dengan menyasar 9 kabupaten/kota, kecuali Mahakam Ulu. Di dalamnya, terdapat sekitar 100 sekolah yang terlibat. Paling banyak di Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim.

[irp]

“Ini pilot proyeknya. Responsnya sih positif,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan UU pendidikan di Indonesia umumnya, Kaltim khususnya sudah tepat. Dengan adanya Pendar, pihaknya berupaya menebalkan kemampuan guru dalam melihat bakat dan potensi anak.

“Seperti mengembalikan tugas awal guru BK. Tidak hanya mengurusi anak-anak nakal, tapi mengarahkan anak sesuai minat dan bakatnya masing-masing,” ucapnya.

Kepala Biro Humas Pendar Hijrah menuturkan, sebelum masuk kepada siswa, tahap awal pembelajaran dilakukan dengan melakukan pelatihan kepada guru-guru. Dengan tujuan, agar mampu mengelola bakat dan minat anak yang akan diterapkan dalam beberapa step.

[irp]

“Ini memang langkah kerja yang panjang. Harapan kami membuat Kaltim sebuah provinsi mengembangkan pola pendidikan berbasis bakat,” ungkapnya.

Pihaknya memilik sekolah, karena menurutnya, merupakan tempat utama dalam melakukan pendidikan karakter. Selain itu, hal ini dianggap penting karena di atas 90 persen masyarakat Kaltim tidak mengetahui minatnya.

Apabila Kaltim bisa dipercepat untuk mengetahui bakat dan minat, harapannya, dapat menekan angka pengangguran. Selain itu, membuat SDM yang lebih berkualitas.

[irp]

Sebagai bentuk evaluasi, pihaknya pun akan melakukan konsultasi setiap satu tahun sekali bersama sekolah-sekolah yang melakukan kerja sama dengan Pendar. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *