
Menurut Wali Kota Samarinda Andi Harun, UMKM hasil olahan ikan di Samarinda sudah harus merambah digitalisasi. Tujuannya, agar UMKM hasil olahan ikan, dapat memiliki pasar yang lebih besar lagi. Tidak hanya di Samarinda, juga juga secara nasional.
Kaltim.Akurasi.id, Samarinda – Semakin canggih era digital, setiap lapisan masyarakat dituntut untuk terus melakukan inovasi. Tidak hanya dalam pengembangan aplikasi, namun juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk pengembangan hasil olahan ikan.
Terlebih di tengah impitan perekonomian, makin banyak hasil olahan ikan yang berkembang di Kota Tepian. Membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menilai, pasar digital merupakan wahana yang tepat untuk mengembangkan UMKM tersebut.
[irp]
“Nanti kami koordinasikan dengan Dinas Komunikasi dan Informasi, agar kita bisa menyiapkan aplikasi digital untuk menjual hasil olahan ikan, agar mereka bisa ikut bersaing,” kata Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada awak media, di sela-sela kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga
Andi Harun menuturkan, produk-produk UMKM olahan ikan sesungguhnya sudah mulai menyasar pasar-pasar tradisional di Samarinda. Namun, perlu dorongan pemerintah agar merubah perilaku customer agar semakin meminati produk hasil olahan UMKM lokal. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar pelaku UMKM dapat bertahan sekaligus mengembangkan hasil inovasi hingga menembus pasar yang lebih luas.
“Targetnya tahun depan sudah dimulai. Nanti melalui Diskominfo juga akan dilakukan sosialisasi kepada nelayan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dins Perikanan dan Peternakan Samarinda, Sam Syaimun menyampaikan, dari sekitar 8 ribu penduduk Samarinda sekira 2.400 merupakan masyarakat yang bergerak di bidang perikanan, dari pembudidaya, agen maupun pengecer. Menjadikan PPI di Samarinda merupakan PPI tersibuk di Kaltim dengan frekuensi penjualan mencapai 12 ton per harinya.
Menurut dia, hal ini merupakan potensi sehingga mendorong masyarakat untuk mulai merambah ke dunia digital, terutama dalam sisi pembayaran. Untuk mengembangkan usaha dalam bidang perikanan.
[irp]
Dalam mendorong hal itu, melalui kegiatan sosialisasi gemar makan ikan yang baru terimplementasi di tahun 2021 ini, pihaknya juga memberikan bantuan berupa sertifikat lahan untuk pengembangan usaha kepada 50 nelayan. Dengan rincian, 43 pembudidaya ikan dan 7 merupakan nelayan.
“Semuanya gratis. Tidak dipungut biaya dan difasilitasi negara. Untuk nelayan dan pembudidaya ikan,” terangnya.
Adapun program ini menyasar pembudidaya ikan dan nelayan, melalui proses pengamatan dan validasi di lapangan. Tentunya dilakukan dengan koordinasi bersama pihak kecamatan dan kelurahan. “Ini juga dorongan dari pemerintah pusat untuk mengamankan lahan tersebut. Apalagi sebagai bagian dari IKN, tantangan ke depan semakin besar,” jelasnya.
[irp]
Baca Juga
Ia pun berharap, agar alokasi bantuan tersebut akan bertambah di tahun depan. Sehingga, semakin banyak pula peran serta pemerintah dalam memberikan perhatian kepada masyarakat pembudidaya ikan dan nelayan.
“Saya juga mengimbau kepada komunitas pembudidaya ikan dan nelayan, manfaatkan sertifikat itu sebaik-baiknya. Jangan sampai digadaikan. Kalau untuk modah boleh. Karena mendapatkannya juga sulit.” ujarnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id