SMPN 9 Bontang Butuh Aula dan Ruang Khusus untuk Program Keagamaan

Suci Surya
2 Views
Foto: Suasana siswa-siswi SMPN 9 Bontang saat menerapkan Program Ummi (pembelajaran Al-Qur'an) di bagian selasar sekolah. (Rae/Akurasi.id)

Lilyn berharap, masing-masing program keagamaan SMPN 9 Bontang memiliki ruangan khusus agar pembelajaran lebih nyaman dan tertata.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 9 Bontang menghadapi tantangan dalam menjalankan program keagamaan dan pembelajaran tambahan karena keterbatasan sarana prasarana.

Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, mengungkapkan, sekolah memerlukan aula untuk mendukung kegiatan salat bersama, pendalaman agama, dan pertemuan lainnya.

“Saat ini, untuk salat berjemaah, siswa harus berjalan kaki ke masjid. Dengan jumlah guru laki-laki yang terbatas, kami kesulitan memantau siswa. Ada kekhawatiran siswa mampir ke tempat lain di perjalanan,” ujarnya, Kamis (21/11/2024).

Selain itu, program pendalaman agama lainnya seperti kelas Alkitab juga mengalami kendala. Ia berharap, masing-masing program keagamaan memiliki ruangan khusus agar pembelajaran lebih nyaman dan tertata.

“Siswa pendalaman Alkitab terpaksa menggunakan perpustakaan untuk belajar,” ucapnya.

Tidak hanya itu, program Ummi (pembelajaran Al-Qur’an) juga belum memiliki ruang khusus. Kegiatan ini sering dilakukan di selasar sekolah karena keterbatasan fasilitas. Lilyn berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang dapat membantu melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran.

Lebih jauh, Lilyn berharap perhatian dari berbagai pihak untuk mengatasi keterbatasan yang ada.

“Fasilitas yang memadai tidak hanya meningkatkan kenyamanan siswa, tetapi juga mendukung guru dalam memberikan pengajaran terbaik,” tutupnya.

Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparuddin, mengatakan bahwa pihaknya memahami kebutuhan SMPN 9. Menurutnya, Disdikbud akan terus berupaya memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan di seluruh sekolah.

Namun, anggaran yang terbatas membuat prioritas utama diberikan kepada pembangunan yang paling mendesak. Ia menjelaskan jika pembangunan fasilitas sekolah harus berdasarkan skala prioritas.

“Program seperti Ummi memang penting, tetapi karena sifatnya ekstrakurikuler, saat ini masih bisa dilaksanakan di luar ruangan atau melalui kerja sama dengan kelurahan,” pungkasnya. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)

Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *