Kenapa Dishub Samarinda Larang Penggunaan Ban Vulkanisir? Ini Alasannya!

Fajri
By
27 Views
Foto: Ilustrasi ban vulkanisir. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Dishub Samarinda melarang penggunaan ban vulkanisir pada kendaraan umum demi keselamatan. Apa bahaya di balik ban murah ini? Simak penjelasannya di sini.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda baru-baru ini kembali mengeluarkan surat edaran yang menegaskan larangan penggunaan ban vulkanisir pada kendaraan wajib uji, khususnya kendaraan umum. Larangan ini diberlakukan demi meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.

Ban vulkanisir merupakan ban bekas yang diperbaiki dengan cara menambahkan lapisan karet baru pada bagian yang aus. Proses ini membuat ban terlihat seperti baru dan dapat digunakan kembali. Harganya yang lebih murah dibandingkan ban baru menjadi daya tarik bagi banyak pemilik kendaraan. Namun, meskipun terjangkau, ban vulkanisir memiliki sejumlah risiko yang dapat mengancam keselamatan.

Risiko Penggunaan Ban Vulkanisir

  1. Kualitas Tidak Terjamin
    Proses vulkanisir yang tidak dilakukan dengan standar tinggi dapat menyebabkan lapisan karet baru mudah lepas, sehingga berpotensi membuat ban meletus saat kendaraan melaju.
  2. Struktur Ban Melemah
    Proses pemanasan berulang selama vulkanisir dapat melemahkan struktur ban, membuatnya rentan terhadap kerusakan dan kurang mampu menopang beban kendaraan.
  3. Adhesi Berkurang
    Adhesi, atau kemampuan ban untuk menempel pada permukaan jalan, pada ban vulkanisir umumnya lebih rendah dibandingkan ban baru. Hal ini meningkatkan risiko tergelincir atau aquaplaning, terutama di jalan licin.
  4. Umur Pakai Pendek
    Meski terlihat baru, ban vulkanisir memiliki masa pakai yang lebih singkat karena kerusakan struktur internal yang tidak sepenuhnya dapat diperbaiki.

Dampak Negatif Ban Vulkanisir

Penggunaan ban vulkanisir yang tidak memenuhi standar dapat menimbulkan berbagai bahaya, seperti:

Kecelakaan Lalu Lintas: Ban yang meletus saat kendaraan melaju menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan.

Kehilangan Kendali: Adhesi yang buruk meningkatkan risiko pengemudi kehilangan kendali, terutama saat melakukan manuver mendadak atau di jalan licin.

Kerusakan Komponen Kendaraan: Ban yang tidak layak pakai dapat merusak komponen lain seperti sistem suspensi dan kemudi kendaraan.

Alternatif Aman: Gunakan Ban Baru

Memilih ban baru merupakan solusi yang lebih aman untuk mendukung keselamatan berkendara. Ban baru memiliki kualitas yang terjamin, struktur yang kokoh, dan daya cengkeram yang lebih baik. Selain itu, teknologi modern yang digunakan pada ban baru juga meningkatkan performa dan kenyamanan saat berkendara.

Tips Memilih Ban yang Tepat

Agar terhindar dari risiko kecelakaan akibat ban yang tidak layak, berikut tips memilih ban sesuai ketentuan:

  1. Sesuaikan dengan Jenis Kendaraan:
    Pilih ban yang sesuai dengan tipe dan ukuran kendaraan Anda.
  2. Perhatikan Indeks Kecepatan dan Beban:
    Pastikan indeks kecepatan dan beban ban sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda.
  3. Periksa Pola Tapak Ban:
    Pilih ban dengan pola tapak yang sesuai dengan kondisi jalan yang sering Anda lalui.
  4. Beli di Tempat Terpercaya:
    Belilah ban di tempat yang memiliki reputasi baik dan menjamin keaslian produk. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *