Pemeriksaan kesehatan gratis bakal diberikan kepada masyarakat sesuai klasifikasi umur. Umur masyarakat akan menentukan jenis pemeriksaan gratis yang didapatkan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Tidak semua penyakit dapat diperiksa dalam pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang diberikan kepada masyarakatnya yang berulang tahun. Pengecekan tersebut dibagi sesuai siklus hidup dan dapat dilaksanakan di puskesmas dan klinik swasta (fasilitas pelayanan tingkat atau FKTP).
“Sementara PKG untuk anak sekolah dan remaja dilaksanakan di sekolah pada tahun ajaran baru Juli 2025 nanti,” terang dr. Ika Gladies Syaferani, Kepala Seksi P2PTM, Kesehatan Jiwa dan Kesehatan Haji, secara daring di Samarinda, Jumat (7/2/2025).
Ia menjelaskan, jika siklus hidup tersebut dibagi menjadi tiga. Untuk skrining bayi baru lahir maka jenis pemeriksaan yang diberikan yaitu kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah, kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu, dan periksa pertumbuhan.
Sedangkan untuk skrining balita dan anak pra sekolah yaitu mendapat jenis pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia dan gula darah.
Semua Pemeriksaan Ini Bisa Didapatkan Melalui Aplikasi SATUSehat
Untuk skrining dewasa dan lanjut usia (lansia) mendapatkan pemeriksaan merokok, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, stroke, PPOK, telinga, mata, gigi, hati untuk hepatitis B, C, sirosis, calon pengantin untuk Hb, sifilis, dan HIV. Kemudian mendapatkan pemeriksaan gizi jiwa dan kebugaran.
Sedangkan untuk pemeriksaan jantung, stroke, ginjal untuk usia 40 tahun ke atas. Kanker payudara dan leher rahim untuk usia 30 tahun ke atas. Kanker paru untuk usia 45 tahun ke atas. Kanker usus besar untuk usia 50 tahun ke atas. Dan geriatri untuk usia 60 tahun ke atas.
Untuk anak jenjang sekolah semua bisa mendapat pemeriksaan telinga, mata, gigi, jiwa, gizi, hati, tekanan darah, tuberkulosis, merokok, tingkat aktifitas fisik, dan gula darah. Namun untuk anak usia SMA 16-17 tahun mendapat tambahan pemeriksaan anemia.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengunduh aplikasi SATUSehat untuk mendapat pemeriksaan ini,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari