
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mengapresiasi Safari Ramadan yang dilakukan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga membuka ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan yang pro rakyat.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Awal kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud dan Seno Aji, bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Untuk memulai masa jabatan lima tahun ke depan, keduanya menggelar Safari Ramadan ke berbagai wilayah di Benua Etam.
Safari Ramadan merupakan agenda rutin yang kerap dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga swasta. Kegiatan ini bisa berbentuk kunjungan ke berbagai daerah atau penyelenggaraan acara di satu lokasi.
Seperti yang dilakukan oleh Rudy dan Seno, Safari Ramadan mereka diisi dengan salat tarawih berjamaah, dilanjutkan dengan salat subuh bersama para siswa SMA sederajat di wilayah setempat.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mengapresiasi kegiatan tersebut karena dinilai membuka ruang komunikasi antara pemimpin dan masyarakat.
Baca Juga
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi Safari Ramadan yang dilakukan Gubernur Kaltim. Kegiatan ini menjadi sarana bagi Gubernur untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung,” ujarnya saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, beberapa waktu lalu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan bahwa selain menjadi bagian dari aktivitas ibadah, Safari Ramadan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan pemimpinnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setelah pelaksanaan ibadah, momen ini dapat dimanfaatkan untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat, yang nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan di tingkat provinsi. Dengan demikian, kebijakan yang diambil diharapkan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat luas.
Baca Juga
Menurutnya, langkah ini patut diapresiasi karena dapat menghilangkan sekat antara pemerintah dan rakyat. Ia menilai, selama ini banyak masyarakat yang merasa sulit untuk bertemu langsung dengan pejabat, apalagi dengan Gubernur.
“Namun, melalui kegiatan ini, masyarakat memiliki kesempatan lebih besar untuk berinteraksi langsung dengan pemimpinnya,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id