Laut Bau Busuk, Ikan Mati, PT EUP Bantah Lakukan Pencemaran

Fajri
By
21 Views
Foto : Kematian Ikan secara mendadak di perairan Bontang Lestari hingga perairan Santan Ilir. (Istimewa)

PT Energi Unggul Persada (EUP) membantah dugaan pencemaran limbah yang diduga menyebabkan matinya ikan di perairan Bontang Lestari dan Santan Ilir. Perusahaan mengklaim limbah yang dibuang sudah sesuai standar baku mutu, sementara nelayan merasakan dampaknya selama dua tahun.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – PT Energi Unggul Persada (EUP) membantah dugaan pencemaran limbah yang diduga menyebabkan kematian ikan di perairan Bontang Lestari hingga Santan Ilir. Pihak perusahaan menegaskan bahwa pembuangan limbah cair telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Humas PT EUP, Jayadi Thaha, mengakui bahwa perusahaan memang membuang limbah ke aliran sungai yang bermuara ke laut. Namun, ia memastikan bahwa limbah tersebut telah melalui proses pengolahan di Waste Water Treatment Plant (WWTP) sebelum dibuang, sehingga tetap sesuai dengan baku mutu yang berlaku.

Begitu mendapat informasi tentang kematian ikan yang diduga akibat pencemaran, pihaknya langsung mengerahkan tim dari WWTP untuk melakukan pemeriksaan internal. Hasilnya, tidak ditemukan penyimpangan dalam proses pengelolaan limbah.

“Kami sudah menyesuaikan dengan standar Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) dan bahkan telah mengantongi izin pengelolaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Senin (24/3/2025).

Ia menambahkan, standar Baku Mutu Air (BMA) perusahaan saat ini masih ditetapkan oleh pihak provinsi. Untuk perpanjangan izin berikutnya, pihaknya berencana mengajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Jayadi juga menegaskan bahwa perusahaan secara rutin melaporkan hasil uji laboratorium terkait mutu limbah cair kepada DLH Provinsi Kaltim setiap tiga bulan sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi.

“Pelaporan terkait mutu cairan limbah selalu kami sampaikan ke DLH Provinsi,” tambahnya.

Namun, Jayadi mengakui bahwa pihaknya belum melakukan pengujian lebih lanjut terkait dugaan pencemaran tersebut. Ia menduga ada faktor lain yang menyebabkan kematian ikan, seperti perubahan kondisi perairan atau arus laut yang membawa ikan mati ke pesisir.

“Ini masih asumsi masyarakat dan belum terbukti secara data,” katanya.

Jika ada penyelidikan dari instansi terkait, PT EUP menyatakan siap bekerja sama untuk memastikan fakta yang sebenarnya.

“Kami siap membantu proses penyelidikan jika diperlukan. Tadi juga ada yang menghubungi dari provinsi untuk melakukan pengecekan,” ungkapnya.

Sebelumnya, para nelayan mengeluhkan banyaknya ikan mati di perairan Bontang Lestari hingga laut Santan Ilir. Mereka menduga hal ini akibat limbah yang dibuang di dekat muara sungai yang bermuara ke laut.

“Limbahnya baunya menyengat di sepanjang perairan. Kami saja kalau lewat sana bisa sampai sesak kalau menghirup baunya,” kata Rahman, nelayan jaring dari Kelurahan Bontang Lestari, Senin (24/3/2025), saat dihubungi Akurasi.id. (*)

Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *