Dari Timur Tengah hingga Asia, tradisi memberi angpau lebaran telah berkembang dengan berbagai sebutan dan cara.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Mendapatkan angpau dari orang tua, kerabat, atau saudara yang lebih tua setiap lebaran Idulfitri menjadi momen istimewa yang ditunggu anak-anak. Tradisi berbagi angpau ini bukan sekadar membagikan uang, tetapi memiliki makna mendalam sebagai simbol berbagi rezeki dan kebahagiaan.
Rupanya, kebiasaan ini memiliki sejarah panjang. Dari Timur Tengah hingga Asia, tradisi memberi uang di hari raya telah berkembang dengan berbagai sebutan dan cara.
- Tradisi dalam Islam dan Timur Tengah
Dalam budaya Islam, tradisi memberi uang atau hadiah saat Idulfitri disebut “Eidi” atau “Eidiyyah”, berasal dari kata “Eid” (hari raya). Tradisi ini sudah ada sejak masa kekhalifahan. Di mana para khalifah dan pemimpin Muslim memberikan hadiah atau uang kepada rakyatnya saat Idulfitri sebagai bentuk kebahagiaan dan berbagi keberkahan. Hingga kini, tradisi ini masih kuat di negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Turki, dan Pakistan.
- Pengaruh Budaya Tionghoa (Hongbao)
Istilah “angpau” sendiri berasal dari bahasa Hokkian, yaitu “hongbao” (红包), yang berarti “amplop merah”. Dalam budaya Tionghoa, angpau diberikan saat perayaan Imlek sebagai simbol keberuntungan dan rezeki. Di Indonesia, yang memiliki banyak pengaruh budaya Tionghoa, tradisi ini berbaur dengan kebiasaan lokal sehingga istilah “angpau” juga digunakan saat Lebaran, meskipun dalam Islam konsepnya lebih mengacu pada “Eidi”.
- Evolusi di Indonesia
Di Indonesia, tradisi berbagi uang saat Lebaran lebih dikenal dengan sebutan “salam tempel”, yang umumnya diberikan oleh orang tua atau kerabat yang lebih tua kepada anak-anak dan sanak saudara. Hal ini mencerminkan nilai gotong royong dan berbagi kebahagiaan di hari raya.
- Dari Uang Tunai ke Digital
Dulu, angpau Lebaran diberikan dalam bentuk uang kertas yang dimasukkan ke dalam amplop berdesain khas Lebaran. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini banyak orang mulai memberikan “angpau digital” melalui transfer bank, e-wallet, atau QR code, yang tetap mempertahankan esensi berbagi rezeki di hari raya. (*)