Dewan desak sidak ke sejumlah SPBU di Samarinda. Guna mendapatkan informasi mengenai dugaan BBM oplosan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Masyarakat Kota Tepian mengeluhkan kendaraan mereka yang mendadak mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kondisi tersebut diduga lantaran bahan bakar yang beredar merupakan hasil oplosan.
Apabila hal tersebut benar terjadi, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Viktor Yuan, pun mengecam tindakan ini.
Ia mengatakan, jika hal tersebut juga dapat berdampak dengan roda perekonomian di Kota Tepian. Terlebih lagi, beberapa pelaku usaha menggunakan kendaraan untuk menunjang bisnis mereka.
“Tentunya hal ini akan berdampak luas. Karena yang terkena tidak hanya pengguna roda dua namun juga bagi pengguna roda empat,” tuturnya saat diwawancarai oleh awak media di kediamannya, Selasa (1/5/2025)
Dengan demikian, masyarakat Samarinda pun mendapat kerugian dengan jumlah yang tidak sedikit. Apalagi momen tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri. Di mana pengeluaran untuk rumah tangga lebih besar daripada hari biasa. Selain itu, kendaraan pun dibutuhkan untuk kegiatan silaturahmi.
Viktor pun meminta, agar pemerintah melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab rusaknya kendaraan masyarakat. Di sisi lain, ia meminta pelaku yang terbukti melakukan penyelewengansegera ditindak tegas.
Setelah Lebaran, ia mengatakan jika pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
“Kasus ini harus diusut tuntas. Selain merugikan rakyat kecil, dampaknya juga bisa melumpuhkan perekonomian masyarakat yang bergantung pada kendaraan untuk mencari nafkah,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
