Realisasi investasi Kalimantan Timur pada triwulan I 2025 mencapai Rp19,82 triliun. Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan tercatat sebagai daerah penyumbang investasi terbesar, baik dari PMDN maupun PMA.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Realisasi investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan I 2025 (Januari–Maret) tercatat mencapai Rp19,82 triliun. Jumlah ini merupakan 24,82 persen dari target investasi tahun ini yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni sebesar Rp79,86 triliun.
Jika dirinci, capaian tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp12,6 triliun dari 875 proyek, dan penanaman modal asing (PMA) sebesar USD450,82 juta atau setara Rp7,21 triliun dari jumlah proyek yang sama.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana, menjelaskan bahwa capaian tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 15,57 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada triwulan I tahun 2024.
“Sedangkan jika dibandingkan dengan target tahun ini, realisasi investasi yang tercapai baru sekitar 24,82 persen,” ujar Fahmi dalam pernyataan tertulis yang diterima media ini di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Fahmi merinci, dari sisi sebaran wilayah, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi daerah dengan realisasi PMDN tertinggi, yakni mencapai Rp3,47 triliun atau 27,54 persen dari total PMDN. Disusul Kota Balikpapan dengan nilai Rp3,13 triliun (24,88 persen), dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sebesar Rp1,97 triliun (15,63 persen).
Sementara itu, untuk realisasi investasi PMA, Kota Balikpapan tercatat sebagai daerah dengan kontribusi tertinggi, yaitu sebesar USD132,6 juta atau Rp2,12 triliun (29,41 persen), dari 391 proyek PMA. Diikuti Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar USD105,83 juta atau Rp1,69 triliun (23,48 persen), dan Kabupaten Kutai Timur sebesar USD89,62 juta atau Rp1,43 triliun (19,88 persen).
“Kontribusi dari kabupaten/kota lainnya berkisar antara 15,73 persen hingga 0,01 persen,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id