Realisasi Opsen BBNKB di Bontang Capai 43 Persen dari Target Rp24 Miliar

Tingginya realisasi BBNKB di Bontang tidak lepas dari maraknya transaksi jual-beli kendaraan bermotor
Suci Surya
892 Views

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Pendapatan daerah Bontang dari sektor opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) menunjukkan capaian yang cukup positif.

Menurut data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang hingga akhir triwulan kedua 2025, realisasi penerimaannya telah mencapai Rp10.411.265.546. Angka itu setara dengan 43,46 persen dari target Rp23.953.380.000 yang ditetapkan pemerintah daerah.

Kepala Bapenda Bontang Syahruddin mengatakan pencapaian ini relatif lebih baik bila dibandingkan dengan realisasi opsen pajak kendaraan bermotor (PKB). Dari target Rp35.511.300.000, PKB baru menyumbang Rp9.689.999.365 atau hanya 27,29 persen. Idealnya, capaian PKB minimal sudah berada di angka 40 persen di pertengahan tahun.

Sebagai informasi, opsen merupakan kebijakan baru Pemprov Kaltim yang memberikan porsi langsung dari pajak kendaraan untuk kas pemerintah kabupaten/kota.

Jika sebelumnya Bontang hanya menerima dana bagi hasil pajak, kini sistem opsen memungkinkan daerah mengetahui secara pasti berapa nilai yang terkumpul dari pajak kendaraan di wilayahnya.

Menurut Syahruddin, tingginya realisasi BBNKB tidak lepas dari maraknya transaksi jual-beli kendaraan bermotor. Pergantian kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan daerah.

“Lebih banyak transaksi jual-beli kendaraan, sehingga lebih cepat menambah pemasukan daerah,” ujarnya.

Namun capaian positif BBNKB belum sepenuhnya menjawab tantangan di sektor pajak daerah. Pasalnya, berbagai stimulus yang diberikan, termasuk pemutihan denda PKB oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, ternyata tidak berdampak besar terhadap minat masyarakat untuk membayar kewajiban.

Syahruddin menambahkan, fenomena ini bukan hanya terjadi di Bontang, melainkan juga terlihat secara keseluruhan di wilayah Kaltim. “Padahal sudah diturunkan tarif dan diberi stimulus untuk tunggakan, tetapi hasilnya tidak signifikan,” terangnya.

Ia juga menyinggung pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Informasi negatif tentang kewajiban pajak sering kali memengaruhi kesadaran masyarakat.

“Ini pekerjaan rumah bagi kami untuk meningkatkan edukasi sekaligus memperbaiki strategi komunikasi,” ujarnya.

Dengan realisasi BBNKB yang sudah menembus 43 persen, Bapenda optimistis target bisa tercapai bahkan berpotensi melampaui pada akhir tahun.

“Yang menjadi fokusnya kami saat ini bagaimana PKB masih harus dikejar agar tidak tertinggal jauh,” tuturnya. (adv/bapendabontang)

Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi

 

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }