DPRD Samarinda menyayangkan masih minimnya data soal jajan tak sehat di sekolah. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi dalam menjaga kesehatan anak.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kantin anak sekolah di Kota Tepian ternyata masih jauh dari kata sehat. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar.
“Persoalan di kantin itu bukan hanya soal jajanan yang halal, tapi kita juga harus perhatikan kesehatannya. Dari hasil pantauan kami di lapangan, masih banyak kantin yang menjual makanan tidak layak konsumsi, ” ujarnya saat diwawancarai awak media di Samarinda.
Ia pun menyayangkan, hingga kini Samarinda justru belum mempunyai data mengenai jumlah penjual jajanan yang tidak memenuhi standar tersebut. Termasuk data kasus penyakit yang disebabkan oleh makanan ini.
Padahal, kata dia, data tersebut sangat berguna untuk menentukan langkah ke depan. Apalagi saat ini, sedang banyak anak-anak yang terkena penyakit karena mengkonsumsi jajan sembarangan.
“Kalau terus dibiarkan, bisa berbahaya bagi anak-anak,” sambung Politisi Partai PDIP ini.
Ia pun tidak hera, jika saat ini produk kadaluwarsa masih banyak beredar di tengah masyarakat. Lantaran menurut dia, pengawasan yang dilakukan masih belum konsisten. Untuk itu, pihaknya pun mendorong dinas kesehatan (Dinkes) maupun dinas terkait lainnya untuk rutin melakukan pemantauan.
Selain itu, pemerintah daerah juga harus terjun langsung mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi. Serta penggunaan media sosial secara masif untuk menjangkau kalangan yang lebih luas.
Baca Juga
Anhar pun mendorong agar Dinkes, BPOM, dan MUI, dapat berkolaborasi secara aktif agar keamanan pangan di sekolah benar-benar terjamin.
“Kita berharap anak-anak kita dapat menuntut ilmu dengan fisik yang sehat apalagi mereka ini adalah penerus kita di masa mendatang,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
