
Pertamina diminta Komisi I DPRD Samarinda untuk menambah kuota BBM untuk Kota Tepian. Hal ini tidak lain untuk mengatasi maraknya antrean kendaraan di SPBU.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Permasalahan antrean truk yang mengular di sejumlah SPBU di Samarinda pasalnya masih terus terjadi hingga saat ini.
Meski telah disidak, dan terus diawasi. Namun nyatanya antrean kendaraan besar masih marak di sejumlah ruas jalan Kota Tepian.
Melihat problem yang seperti tak ada habisnya itu, Joni Sinatra Ginting, anggota Komisi I DPRD Samarinda pun mengharap agar PT Pertamina bisa terus menambah kuota pasokan bahan bakar minyak (BBM).
“Mau bagaimanapun yang sudah dilakukan, kalau problemnya karena kekurangan bahan bakar. Itu artinya kuota (BBM) harus ditambah (PT Pertamina),” tegas Joni, Rabu (18/1/2023).
Solusi kongkrit mengatasi antrean truk adalah dengan menambah pasokan BBM di sejumlah SPBU di Samarinda.
“Dari pihak Dishub, Satpol-PP serta pihak terkait telah melakukan usaha untuk menyelidiki beberapa SPBU, namun itu (antrean truk) kembali lagi dan tidak memecahkan masalah,” tambahnya.
Problem antrean truk yang memakan badan jalan sejatinya bukan permasalahan sepele. Lanjut Joni, kendaraan besar yang terparkir di bibir jalan itu pasalnya kerap menjadi biang kecelakaan maut yang terjadi di Samarinda.
“Tentu kita semua khawatir jika terjadi insiden dan kita tidak minta. Makanya masalah ini harus cepat diatasi agar jangan sampai hal itu (kecelakaan maut) terjadi,” tegasnya.
Memperbanyak kuota BBM untuk Samarinda adalah hal yang harus dan wajar. Sebab sebagai penghasil minyak bumi, kota-kota yang ada di Kalimantan Timur sendiri seperti di anak tirikan karena mendapat pasokan jumlah kecil dari BBM yang tersedia.
“Di Jawa sana SPBU-nya tidak ada antrean. Kenapa kita di sini sebagai penghasil minyak justru SPBU-nya selalu mengantre. Ini harus menjadi perhatian dan harus segera dibenahi,” pungkasnya. (adv/dprdsamarinda/upk)
Penulis: Upik
Editor: Muhammad Raka