Fraksi PKS Bontang tolak kenaikkan BBM. Suara Fraksi PKS Bontang ini berdasarkan arahan dari pusat untuk tolak BBM.
Akurasi.id, Bontang – Kenaikan BBM mendapat penolakan dimana-mana. Selain dari mahasiswa dan buruh, aksi penolakan pun dilayangkan Fraksi PKS.
Penolakan Fraksi PKS terhadap kenaikan BBM berlanjut hingga ke daerah. Ketua Fraksi PKS DPRD Bontang, Abdul Malik ikut menyuarakan penolakan kenaikan BBM.
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM akan memberikan dampak yang sangat luas. Seluruh harga bahan pokok akan ikut mengalami kenaikan. Termasuk tarif transportasi, baik darat, laut, dan udara.
“Penolakan kami sejalan dengan instruksi Presiden PKS, Ahmad Syaikhu yang tertuang dalam surat bernomor 05/D/INP/DPP-PKS/2022 tentang sikap penolakan partai keadilan sejahtera terhadap kenaikan harga BBM. Secara prinsip penolakan fraksi PKS DPRD Kota Bontang sejalan dengan instruksi tersebut,” ujarnya.
Malik menyatakan, kenaikan BBM ini membuat fisik, mental, dan psikologi masyarakat kembali turun. Padahal, kata dia, hal itu yang dibangun dan dijadikan tema besar pada perayaan HU RI “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”.
[irp]
Pedagang Bingung Tentukan Harga
Dengan motto tersebut membuat masyarakat lebih optimis setelah terpuruk akibat Pandemi covid-19. Namun, harapan optimis itu seakan ambruk kembali dengan adanya kenaikan BBM.
“Ketika saya berkeliling mendapati pedagang bingung untuk menentukan harga jual dagangannya, karena imbas dari kenaikan BBM tersebut. Ketika ingin dinaikkan tentu daya beli masyarakat akan menurun. Ketika tidak dinaikkan tentu akan mengalami kerugian. Sehingga sikap PKS baik di tingkat daerah hingga provinsi secara prinsip menolak kenaikan tersebut dan berharap harga BBM ditinjau kembali,” jelasnya.
Diketahui, kenaikan BBM diumumkan Presiden Joko Widodo pada 3 September lalu. Kenaikan harga tersebut memicu gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat yang akhirnya melakukan aksi demo di berbagai daerah. (*)
Penulis: Rizky Jaya
Editor: Yusva Alam