Koordinasi Pembangunan Turap di Guntung Terhenti, Agus Haris: Terkendala Relokasi Rumah

kaltim_akurasi
4 Views
Wakil Ketua II DPRD Bontang, Agus Haris berharap koordinasi pembangunan turap di Guntung kembali dilanjutkan. (ist)

Pembangunan turap di Guntung terkendala. Menurut Agus Haris pembangunan turap di Guntung terkendala relokasi rumah.

Akurasi.id, Bontang – Wakil Ketua II DPRD Bontang, Agus Haris berharap pembangunan turap aliran sungai ke RT 10 dan RT 11 di kawasan Kelurahan Guntung segera ditindaklanjuti.

Sebab diketahui, koordinasi terhenti setelah adanya mutasi lurah dan jajarannya di Kelurahan Guntung, sehingga menjadi kendala yang menghambat proses perencanaan pembangunan turap tersebut.

Hal itu disampaikan AH sapaan akrabnya itu usai menghadiri rapat bersama beberapa perusahaan di Kota Bontang, di Gedung Sekretariat Dewan, Senin (1/8/2022).

Padahal, kata Politisi Gerindra itu, Pemkot Bontang sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 milyar di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2022 untuk pembuatan tebing.

“Kami pikir sudah selesai koordinasi terkait relokasi rumah tapi ternyata belum. Dua bulan setelah sidak itu ada pergantian di kelurahan bersama jajarannya,” ungkapnya kepada awak media.

Ia menuturkan rasa kekecewaannya, lantaran anggaran sudah tersedia oleh Pemkot Bontang, namun koordinasi tidak berjalan dengan baik.

Kondisi tersebut tidak menyurutkan niatnya, untuk tetap menggerakkan Pemkot Bontang melalui dinas-dinas terkait, kelurahan, dan perusahaan-perusahaan di Kota Taman.

“Kami tadi sepakati bersama dalam kurung waktu 3 minggu agar kelurahan, perusahaan, dan RT agar menyelesaikan koordinasi. Setelah itu kita tidak lanjuti lagi karena perusahaan sudah siap,” terangnya.

[irp]

Sebelum Turap Relokasi 3 Rumah

AH menambahkan, dalam proses perencanaan pembuatan tebing atau turap di Kelurahan Guntung itu, terlebih dahulu akan dilakukan relokasi 3 rumah yang nantinya akan dilintasi oleh bangunan.

Pasalnya, meskipun Pemkot Bontang sudah menyiapkan anggaran, akan tetapi tidak bisa digerakkan jika tidak dilakukan relokasi 3 rumah tersebut.

“Karena rumah itu menghambat proses pengerjaan. Alhamdulillah pemilik rumah siap kalau direlokasi dan ditanggung perusahaan,” tuturnya

Selain itu, relokasi rumah itu nantinya menjadi tanggung jawab oleh pihak perusahaan, namun pergantian fisik rumah nantinya sesuai dengan kapasitas sebelumnya.

“Jadi mereka punya tanah sendiri, tinggal pihak perusahaan yang memberikan anggaran membangun rumah, tentu dengan kapasitas rumah mereka yang sekarang. Itu kan rumah kayu. Jadi mungkin juga rumah kayu dibikinkan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Rizky Jaya
Editor: Yusva Alam

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *