Senin , Mei 6 2024
Tanggul PKT Diduga Jebol, Ikan dan Lobster di Keramba Mati, Nelayan: Kami Rugi Ratusan Juta
Ismail memperlihatkan Ikan kerapu sunuk dan lobster banyak ditemukan mati di Keramba Jaring Apung (KJA). Para nelayan menduga tanggul PKT yang jebol menjadi penyebabnya. (Dwi kurniawan nugroho/Akurasi.id)

Tanggul PKT Diduga Jebol, Ikan dan Lobster di Keramba Mati, Nelayan: Kami Rugi Ratusan Juta

Loading

Ratusan kilogram ikan dan lobster milik nelayan mati di keramba. Para nelayan menduga tanggul PKT yang jebol menjadi penyebabnya.

Kaltim.akurasi.id, Bontang  – Ratusan kilogram ikan dan lobster ditemukan mati di Keramba Jaring Apung (KJA) yang berada di tengah perairan Tanjung Limau, Bontang Utara, Sabtu (20/04/24) lalu.

Ismail salah satu pengelola mengatakan, sudah empat hari ikan dengan jenis kerapu sunuk dan lobsternya mati. Akibat kejadian tersebut diperkirakan pihaknya merugi sekitar Rp200 juta.

“Sudah empat hari sekitar 400 kilogram ikan dan lobster kami mati. Setengah hari ini saja sudah ada 30 ikan dan lobster yang kami temukan mati. Kalau dihitung kita saja jual biasanya Rp500 ribu. Jika dikalkulasikan kerugian bisa sampai ratusan juta,” katanya saat ditemui di KJA, Sabtu (20/04/24).

Jasa SMK3 dan ISO

Ismail menduga, penyebab ikannya mati ada kaitannya dengan tanggul yang jebol, lantaran berisi lumpur buangan dari proyek pengerukan PT Pupuk Kaltim (PKT), yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA) di dekat sungai Guntung, dekat dari muara menuju laut.

“Kami menduga tanggul PKT yang jebol menjadi penyebabnya,” ujarnya.

Awalnya ia menerima informasi melalui grup whatsapp, tanggal (11/04/24). Saat itu rekannya ingin mengecek perangkapnya, ternyata ikan dan kepitingnya sudah dalam keadaan mati dan di dalam keramba banyak lumpur.  Laporan kedua ia dapati dari salah satu pengusaha tambak ikan bahwa airnya menjadi berwarna merah.

Setelah mendapati informasi tersebut, ia mengecek aliran sungai. Ternyata sungai sudah keruh, keyakinannya bertambah saat melihat tanggul tersebut sedang diperbaiki. Dan sepanjang pinggiran sungai itu pun juga terdapat banyak bangkai ikan.

Lalu setelah sepekan kemudian, dampaknya juga menjalar ke kerambanya, ia meyakini aliran sungai yang berdekatan dengan muara, membawa sisa limbah tersebut menuju tempatnya.

Baca Juga  Residivis Pencurian Motor Ditangkap Dalam Sepekan

“Saya dapat informasi pada saat Lebaran lalu, air sungai yang berada di perairan tersebut terjadi perubahan warna seperti susu. Lantas saya cek, ternyata tanggulnya diperbaiki, ditambah banyaknya bangkai ikan yang berada dipinggir sungai, saya ada videonya,” tegasnya.

Karena sudah merugikan ia bersama para nelayan yang bersepakat untuk melaporkan kejadian ini dengan harapan PT Wika mau menemui mereka dan mencari solusi bersama.

Namun setelah menyampaikan keluhannya, PT Wika sebut hal itu tidak berkaitan dengan pengerukan lantaran pengerjaan pengerukan sudah sepekan dihentikan.

“Mendapat kabar tersebut, kami kecewa seakan PT Wika tutup mata terhadap kejadian ini, padahal ini sudah merugikan kami. Kami tidak melarang pengerukan itu, cuman kalau ada dampaknya seperti ini kami hanya minta solusi dari PT Wika,” ungkapnya

Lanjut ismail, ia berharap PT Wika bisa memberitahuan jika ada proyek pengerjaan di dekat keramba nelayan, hal ini dilakukan agar nelayan dapat mengantisipasi kejadian seperti ini.

“Kami hanya meminta untuk lebih diperhatikan yang terdampak, ajak kami untuk berdiskusi. Kami mau membantu jika terjadi hal serupa agar kita bisa mengantisipasi. Kalau sudah terjadi seperti ini kami yang dirugikan ini berkaitan dengan piring nasi kami,” jelasnya.

Sementara itu Wahid, nelayan lainya yang sedang di lokasi yang sama menuturkan, ini bukan kejadian pertama sejak kegiatan pengerukan itu berlangsung. Sebelumnya pada Oktober 2023 lalu terjadi juga kejadian yang sama. yang menyebabkan banyaknya ikan mati pada lokasi yang sama.

Wartawan Akurasi.id sudah berusaha menghubungi pihak PT Wika dan PT Pupuk Kaltim, melalui sambungan telepon dan whatsapp. Namun hingga berita ini diterbitkan media ini belum mendapat respons. (*)

Penulis : Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Ditinggal Main Game, Motor Mahasiswa di Bontang Digondol Maling

Ditinggal Main Game, Motor Mahasiswa di Bontang Digondol Maling

Motor merk Yamaha Tipe Vega ZR raib digondol maling, saat pemiliknya yang merupakan seorang mahasiswa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page