Pada Pemilu 2019 lalu, hanya satu dari tujuh anggota KPPS yang memperoleh bimbingan teknis dari KPU. Tahun 2024 ini KPU Bontang menerapkan pola yang berbeda.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang memberikan bimbingan teknis kepada seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS setelah mereka dilantik, Kamis (25/1/2024). Bimbingan teknis bagi seluruh anggota ini berbeda dengan pemilu sebelumnya. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas layanan pemilih dan agar seluruh anggota KPPS memiliki pemahaman yang sama jika menghadapi situasi-situasi yang problematik.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, KPU Bontang, Azis Maidy Muspa mengatakan, pelaksanaan bimtek di Kota Bontang akan berlangsung selama tiga hari yakni dari tanggal 26-28 Januari 2024.
Ada beberapa perbedaan dalam materi dan teknis pelaksaanaan bimtek tahun ini, dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Pada Pemilu 2019 lalu, hanya satu dari tujuh anggota KPPS yang memperoleh bimbingan teknis dari KPU Bontang.
“Pertama, terkait tso nya, kalau sebelumnya yang diberi bimbingan hanya katua KPPS, pada pemilu tahun ini seluruh anggota KPPS juga diwajibkan,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan Akurasi.id, Jumat (26/01/2024).
Baca Juga
Kemudian, proses penggandaan dokumen C hasil, yang dahulu semua ditulis tangan. Sedangkan, tahun ini akan disediakan printer atau scanner, untuk setiap KPPS untuk menggandakan dokumen.
“Berdasarkan hasil evaluasi 2019 terkait tugas-tugas mereka di TPS. Nah yang paling jelas itu terkait penggandaan dokumen C hasil,” tuturnya.
Selanjutnya terkait penggunaan aplikan Si Rekap. Pada tahun ini, data hasil dari perhitungan pemilu akan di upload kedalam aplikasi, yang akan digunakan sebagai alat dokumentasi, dokumen-dokumen pemilu. Contohnya, dokumen C hasil yang akan kita upload ketika sudah rampung. Salah satu fungsinya juga, jika ada saksi partai politik (Parpol), ingin mengakses dokumen melalui aplikasi. Juga mencegah, adanya berita hoax terkait hasil pemilihan.
“Akan tetapi yang perlu dipahami, semua aplikasi yang digunakan KPU itu, hanya sekedar alat bantu. Bukan sebagai dasar perhitungan, kalau ngitung hasil pemilihan masih kita lakukan secara manual, akan ada pleno tingkat TPS, Kecamatan, lalu tingkat Kota,” tegasnya.
Kata Azis, materi bimtek yang diberikan pada petugas KPPS, yakni seputar tata cara pemungutan dan penghitungan suara. Mengatur TPS, cara membagikan undangan, dan teknis penanganan cata melayani para pemilih di Hari-H, dan lain sebagainya.
Bimtek bagi seluruh anggota KPPS dibutuhkan agar pengetahuan dan pemahaman teknis tidak hanya dimiliki satu orang. Jika seluruh anggota KPPS mengikuti bimtek dan memiliki pemahaman yang sama, mereka bisa saling mengingatkan dan mengontrol jika menemui situasi-situasi problematik karena punya pemahaman dan kemampuan teknis yang sama.
”Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih dalam menggunakan hak pilihnya di TPS,” ujar Azis. (*)
Penulis: Nuraini
Editor: Fajri Sunaryo