
Minimalisir angka stunting Samarinda, dewan sarankan pemanfaatan CSR perusahaan. Bagi DPRD Samarinda, keterlibatan perusahaan lewat dana CSR-nya untuk minimalisir angka stunting Samarinda tentunya sangat diperlukan.
Kaltim.Akurasi.id, Samarinda – Masalah stunting atau gagal tumbuh anak dikarenakan kekurangan gizi di Samarinda tergolong tinggi. Untuk itu diperlukan sinergitas di antara berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar menyebut, diperkirakan satu dari 10 anak yang terlahir, diantaranya mengalami kekurangan gizi. Hal tersebut sangat disayangkan karena kasus kekurangan gizi bahkan terjadi di kawasan perkotaan, terlebih Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim.
Apabila melacak kejadian dari latar belakang orangtuanya, menurut Deni, bayi stunting biasanya berkaitan dengan usia pada saat pernikahan. Karena kebanyakan bayi tersebut lahir dari ibu muda yang belum siap mengandung. Untuk itu ia menekankan, pentingnya pengetahuan dan pemeriksaan tentang gizi anak selama berada dalam kandungan.
“Jadi faktor yang menyebabkan stunting tidak hanya dikarenakan kurangnya asupan gizi, namun juga harus diketahui faktor sebelumnya, yaitu berkaitan dengan tumbuh kembang sang ibu. Patut menjadi perhatian ibu muda memang siap mengandung,” terangnya, Senin (1/11/2021)
Melihat kondisi itu, anggota DPRD Samarinda dari Fraksi Partai Gerindra itu menyayangkan hal tersebut. Terlebih untuk Samarinda yang merupakan ibu kota provinsi yang merupakan jantung perkotaan. Untuk itu, Deni menyarankan pemanfaatan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Tepian.
“Jadi CSR ini dapat ditujukan sesuai peruntukkannya. Selain mengembangkan SDM, juga dapat membantu anak-anak yang kekurangan gizi. Supaya meminimalisir anak-anak stunting di Samarinda,” tuturnya.
[irp]
Menurutnya, permasalahan stunting tidak dapat diselesaikan hanya oleh salah satu pihak. Namun, diperlukan kerja sama berbagai stakeholder dari unsur pemerintahan, masyarakat, juga perusahaan. Berbagai elemen itu dapat bahu membahu menjamin pemberian gizi anak yang dapat berdampak pada pengurangan jumlah stunting di Samarinda.
“Saya telah meminta data perusahaan yang ada di Samarinda kepada Disnaker. Dari situ kita bisa meminta bantuan dalam penanganan anak stunting. Bayangkan, apabila satu perusahaan memberi bantuan kepada 5 anak, akan sangat membantu. Semoga program ini dapat berjalan tahun depan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id