Menurut Salman, usulan ini merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan mendiang Awang Faroek Ishak yang tanpa lelah menginisiasi pembangunan tol tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Duka masih menyelimuti masyarakat Kaltim setelah mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, yang memimpin selama 10 tahun pada periode 2008-2018, menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (22/12/2024) lalu.
Pria yang akrab disapa AFI ini memimpin Kaltim selama dua periode dan dikenal sebagai sosok visioner dengan dedikasi tinggi. Jasa-jasanya di bidang pembangunan, terutama infrastruktur, masih dirasakan manfaatnya hingga kini.
Salah satu warisan besar AFI yakni pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), tol pertama di Kalimantan. Selain itu, mendiang juga berjasa dalam pembangunan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda dan Bandara Maratua di Berau. Kedua bandara tersebut kini menjadi penopang utama mobilitas masyarakat Kaltim.
Untuk mengenang jasanya, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Provinsi Kaltim, Salman Lumoindong, mengusulkan agar nama jalan tol Balsam diganti menjadi Jalan Tol Awang Faroek. Menurut Salman, usulan ini merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan mendiang Awang Faroek Ishak yang tanpa lelah menginisiasi pembangunan tol tersebut.
Baca Juga
“Awang Faroek Ishak merupakan tokoh yang memulai gagasan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan. Dulu namanya bukan tol, tapi freeway atau jalan bebas hambatan. Saat itu, ide ini sangat jenius. Beliau berjuang keras agar rencana ini disetujui pemerintah pusat, karena pembangunan jalan tol adalah kewenangan pemerintah pusat, bukan daerah,” ujar Salman kepada Akurasi.id, Selasa (24/12/2024).
Salman menyebut dirinya mengetahui betul bagaimana perjuangan AFI dalam memperjuangkan pembangunan jalan tol ini.
“Beliau tidak hanya memikirkan jangka pendek, tapi juga manfaat besar untuk generasi mendatang. Itu sebabnya, saya kira sangat layak jika namanya diabadikan pada jalan tol ini,” imbuhnya.
Selain jalan tol, keberhasilan Awang Faroek Ishak dalam memperjuangkan dua bandara di Kaltim juga patut diapresiasi. Bandara APT Pranoto, yang kini menjadi pintu gerbang udara utama Samarinda, merupakan salah satu bukti visi besar Awang Faroek Ishak dalam meningkatkan konektivitas daerah.
Kemudian, Bandara Maratua di Berau, yang kini mendukung sektor pariwisata, juga menjadi bukti konkret dedikasi almarhum.
“Usulan penggantian nama Jalan Tol Balsam menjadi Jalan Tol Awang Faroek diharapkan menjadi simbol penghormatan abadi bagi sang visioner pembangunan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id