Warga perumahan Jalan Cumi-Cumi 2A Bontang melakukan protes. Menuntut developer penuhi fasilitas perumahan.
Kaltim.akurasi.id,Bontang – Warga perumahan di Cumi-cumi 2A, Tanjung Laut Indah, Bontang, melakukan aksi protes terhadap pemilik lahan, Minggu (16/02/2025) lalu. Protes ini dilakukan dengan memasang spanduk pelarangan pembangunan perumahan, menuntut fasilitas perumahan dilengkapi.
Faoji Ridwan, salah satu warga mengungkapkan, hal ini dilakukan lantaran sejak 2019, pemilik lahan dan developer belum memenuhi fasilitas penunjang perumahan, seperti jalan, parit, serta turap. Padahal, fasilitas yang demikian sangat penting demi keberlangsungan aktivitas warga.
Pihaknya sudah mencoba melakukan mediasi, dengan berupaya untuk bertemu dengan pemilik lahan sebanyak tiga kali. Namun, pemilik lahan selalu beralasan tidak dapat menemui warga. Sehingga, warga beranggapan pemilik lahan tidak memiliki itikad baik dan hanya mencoba mengulur
“Ada 35 KK yang mengawal protes ini. Bukan tanpa sebab, sudah tiga kali kami minta bertemu, tapi selalu ada alasan. Entah sakit atau ada urusan. Lama-lama kami jengah, jadi sekarang kami minta mereka untuk diberhentikan dulu aktivitas pembangunan di sana,” terangnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (17/02/2025).
Developer Belum Berikan Sertifikat Rumah
Tak hanya soal fasilitas perumahan yang belum dipenuhi, ternyata beberapa sertifikat rumah juga belum keluar. Hal inipun menambah daftar panjang masalah pada perumahan tersebut.
“Ada warga yang sudah membayar rumah secara lunas, tinggal di sana sudah dua sampai tiga tahun. Sampai sekarang belum mendapatkan sertifikat. Itu juga salah satu yang kami protes,” ungkapnya.
Pihaknya sudah kembali langkah-langkah mediasi, dari mengirim perwakilan warga untuk menanyakan hal tersebut. Sampai pada Januari 2024, mediasi dilakukan melalui Polsek Bontang Selatan. Tetapi usai mediasi hingga sekarang masalah ini belum ada kejelasan dan menguap begitu saja.
Baca Juga
“Jangan sampai pembangunan rumah saja yang diselesaikan kemudian ditinggal, karena jalan di sini masih tanah. Bangun dulu jalannya,” tegasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Devi Nila Sari