Warga Kelurahan Jawa Minta Tempat Ibadah Diperbaiki, Dewan: Kami Usulkan

Devi Nila Sari
19 Views
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Mohammad Novan Syahronny menyampaikan akan meneruskan aspirasi masyaraka ke pemerintah kota.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Warga RT 34, Jalan Pasundan, Kelurahan Jawa, Samarinda menyampaikan sejumlah keluhan kepada Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny. Keluhan yang disampaikan dari keterbatasan tempat ibadah hingga ambulans.

Hal tersebut disampaikan warga kepada Novan saat reses di Jalan Pasundan dan KS Tubun, Sabtu (1/1/2025). Mengenai tempat ibadah, warga meminta renovasi masjid atau musala dengan alasan tidak nyaman dalam menjalankan ibadah. Ketidaknyamanan tersebut ditengarai lantaran bangunan masjid sudah tua.

“Di RT 34, mereka sudah lama membutuhkan renovasi tempat ibadah dan berharap dapat direalisasikan pada 2026,” kata dia.

Selain minta renovasi tempat ibadah, warga juga meminta pengadaan ambulans. Permintaan ini disampaikan lantaran masyarakat merasa kesulitan ketika ada yang sakit dan harus segera membawanya ke unit perawatan terdekat.

Di satu sisi warga yang sakit merasa butuh, namun di sisi lain karena tidak memiliki unit ambulans tak jarang mereka harus menyewa dengan harga yang cukup mahal.

“Seringkali warga memakai jasa transportasi ambulans dengan biaya yang cukup mahal, padahal jarak antar dari rumah pasien ke rumah sakit cukup dekat,” ungkapnya.

Sebagai bentuk menghargai dan mendengarkan aspirasi masyarakat, pria yang akrab disapa Novan ini berkata, akan langsung mengusulkan hal tersebut ke Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

“Saya pastikan aspirasi masyarakat akan ditindaklanjuti dan diperjuangkan di DPRD Samarinda,” tegasnya.

Selain itu, Novan juga juga menyoroti sistem mitigasi bencana kebakaran di sejumlah daerah Kota Tepian yang masih sangat terbatas. Padahal, banyak daerah di Samarinda, termasuk kawasan Jalan Pasundan merupakan pemukiman padat dan susah untuk dilalui oleh kendaraan pemadam.

“Kebakaran di Samarinda sangat sering terjadi, untuk itu kita perlu mencegah sedini mungkin, apalagi daerah ini padat akan penduduk dengan akses jalan yang sempit,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *