30 Persen Wilayah Kaltim Belum Terjangkau Internet

Rachman Wahid
46 Views

30 persen wilayah Kaltim, masih ada daerah blank spot yang harus dijangkau internet. APJII dorong peran ISP lokal dan pemerintah daerah dalam mengatasi blank spot.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di tengah pesatnya perkembangan internet di Indonesia, Kalimantan Timur (Kaltim) menorehkan prestasi membanggakan dengan tingkat penetrasi internet yang melampaui rata-rata nasional.

Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024, penetrasi internet di Kaltim mencapai 80,63 persen, melampaui rata-rata nasional sebesar 79,50 persen.

Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam, menyambut baik pencapaian ini, namun ia mengingatkan masih ada pekerjaan rumah terkait pemerataan internet di Kaltim.

“Secara geografis, Indonesia memiliki tingkat kesulitan sendiri. Di Kaltim, masih ada daerah blank spot yang harus segera dibereskan,” ungkapnya pada jumpa pers yang digelar di Kantor Diskominfo Kaltim, Rabu (3/3/2024).

Ia mendorong peran ISP lokal dan pemerintah daerah dalam mengatasi blank spot.

“Pemerintah jangan hanya berorientasi internet seluler. Di daerah blank spot, hanya ada penyedia internet seluler, sedangkan di Indonesia hanya ada lima. Ada ISP lain milik UKM yang bisa diberdayakan,” ujarnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, mengakui masih ada sekitar 30 persen daerah di Kaltim yang belum terjangkau internet.

“Targetnya 2024 bebas blank spot, tapi karena ada musibah di pusat, targetnya mungkin mundur. Berkat IKN, ada 50-an tower dibangun oleh pemerintah pusat di jalur IKN, PPU, Paser, dan Kukar,” terang Faisal.

Di sisi lain, Faisal mengungkapkan Diskominfo Kaltim tidak memiliki kewenangan dalam bidang telekomunikasi.

“Staf saya tidak ada satupun yang punya tupoksi untuk itu. Kami protes banyak tower dibangun tapi mangkrak. Coba di pusat bikin dak, kasih Kaltim mana yang harus dibangun. Kita lebih tahu mana yang dibutuhkan masyarakat kita,” tegasnya.

Meskipun masih ada kendala, Faisal optimistis Kaltim dapat mencapai target bebas blank spot dalam waktu dekat.

“Kami fokus membantu ke wilayah utara dan sebagian Mahulu. Pak Gubernur sudah beri perintah, meskipun kewenangan tidak dari kami. Tahun 2021, 35 desa dibuka akses via fiber optik, tahun 2023 ada 55 desa, dan tahun 2024 rencananya 40 desa,” jelas Faisal. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana