Akmal Malik: GNPIP 2024 Wujudkan Kemandirian Pangan Nasional

Rachman Wahid
93 Views

Akmal optimis GNPIP 2024 mampu mencapai tujuannya dalam mengendalikan inflasi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di tengah fluktuasi harga pangan, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 hadir sebagai solusi komprehensif untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan bahwa GNPIP 2024 merupakan wujud nyata komitmen bersama berbagai pihak dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Inflasi pangan merupakan tantangan serius yang dihadapi masyarakat. Kenaikan harga pangan yang tidak terkendali dapat berdampak buruk terhadap daya beli masyarakat, stabilitas ekonomi, dan kesejahteraan rakyat,” tegas Akmal di Samarinda, Rabu (27/3/2024).

Akmal Malik menuturkan bahwa inflasi di Kalimantan Timur pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,25 persen, dengan inflasi tertinggi di Kabupaten Berau (4,14%) dan terendah di Kota Samarinda (3,04%).

Menyadari kompleksitas permasalahan ini, GNPIP 2024 difokuskan pada tiga pilar utama. Pertama, memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi. GNPIP 2024 akan memperkuat kolaborasi dengan distributor, agen, Bulog, retail modern, dan mitra di daerah penyuplai pasokan untuk memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi bahan pangan.

Kedua, Meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian. Upaya ini akan dilakukan melalui program-program seperti kerja sama antar daerah digital farming, bantuan alat produksi pertanian, hilirisasi produk pertanian, dan edukasi kepada para petani.

Ketiga, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan. GNPIP 2024 akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan pertanian, baik di pekarangan rumah maupun skala yang lebih besar.

Akmal optimis bahwa dengan kerja sama dan sinergi yang kuat dari semua pihak, GNPIP 2024 mampu mencapai tujuannya dalam mengendalikan inflasi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan nasional.

“Mari kita jadikan GNPIP 2024 ini sebagai momentum untuk membangun ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan bagi Kalimantan Timur dan Indonesia,” serunya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menyebut harga pangan di Kaltim cenderung aman.

“Alhamdulillah, menjelang Idul Fitri ini, harga-harga, khususnya di Kaltim, stabil. Kalau kami perhatikan, inflasi Kaltim relatif rendah dibandingkan wilayah lainnya, khususnya produk pangan,” ungkapnya saat diwawancarai oleh awak media.

Berdasarkan data BI, inflasi di Kaltim per bulan diperkirakan hanya sekitar 0,8 – 0,3 persen. Budi optimis bahwa inflasi ini akan terus stabil, bahkan cenderung turun, karena pasokan bahan pangan seperti beras dan komoditas lainnya sedang melimpah.

“Mudahan satu minggu terakhir tidak terjadi kenaikan dan tetap stabil. Kalau bisa, cenderung turun karena sekarang pasokan seperti beras cenderung banyak, kemudian komoditas penyumbang inflasi lainnya di luar pangan juga menurun,” imbuhnya.

Untuk menjaga stabilitas harga pangan, BI Kaltim bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait bahu-membahu dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari GNPIP. Gerakan bersama ini bertujuan untuk menjaga agar harga pangan di nasional dapat terus stabil, sehingga masyarakat dapat memperoleh harga pangan yang terjangkau, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” jelas Budi.

Pada acara GNPIP yang digelar di Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, terdapat 18 stan yang menyediakan berbagai produk pangan dengan harga terjangkau. Stan-stan tersebut berasal dari BI, Toko Sigap milik Pemda, Hypermart, Varia Niaga, dan BI juga menyediakan layanan penukaran uang bagi masyarakat yang membutuhkan uang baru untuk Lebaran.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga yang stabil dan terjangkau, serta membantu kelancaran arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah,” pungkas Budi. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }