Wali Kota Samarinda Andi Harun cukup menyadari persoalan over kapasitas Lapas Kelas II A Samarinda. Bercermin dari hal itu, ia ingin pembangunan lapas baru nantinya tetap berada disekitar daerah Bayur, Sempaja Utara.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menginginkan agar pembangunan lapas baru milik Lapas Kelas II A Samarinda tetap berada di sekitar Jalan Bayur, Sempaja Utara. Pasalnya, jika pembangunan lapas dilakukan di daerah itu, ketersediaan lahan masih sangat memadai.
Selain itu, menurutnya Wali Kota Samarinda Andi Harun, pembangunan lapas di kawasan Bayur akan terintegrasi dengan lapas yang sudah ada saat ini. Dengan demikian, secara komunikasi dan koordinasi menjadi jauh lebih mudah.
Tidak hanya itu, Andi Harun menyebut, untuk rencana pembangunan lapas baru setidak-tidaknya membutuhkan lahan seluas 9 hektare. Jika itu bisa direalisasikan, maka persoalan over kapasitas tahanan yang dialami Lapas Kelas II A Samarinda dapat terurai.
“Saat ini Lapas Kelas II A Samarinda telah melebihi kapasitas untuk di huni warga binaan,” ujarnya.
Over Kapasitas, Satu Ruangan Lapas Diisi Sekitar 40-an Warga Binaan
Ditinjau dari sisi kapasitas hunian, kapasitas Lapas Samarinda sudah melebihi 500 persen. Artinya, sudah masuk dalam kategori over kapasitas. Misalnya, seharusnya dalam satu ruangan itu maksimal hanya 10 orang warga binaan. Namun kenyataannya, dalam 1 ruangan dapat diisi hingga sekitar 40-an orang warga binaan.
“Kami terus berjuang meyakinkan Kemenkumham agar lapas ini dapat dipindah lokasinya ke tempat yang lebih luas dan lebih layak,” harapnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian, sebutan Samarinda, itu berharap supaya Kemenkumham dapat merespon cepat apa yang jadi usulan Pemkot dan Lapas Kelas II A Samarinda. Karena jika dibiarkan tanpa solusi, maka dikhawatirkan akan memunculkan persoalan dikemudian hari.
“Kelebihan kapasitas lapas ini bukan hanya persoalan tata ruang hukum, tapi ini menyangkut urusan pemerintah kota. Kalau lapas bagus dan layak, maka mereka (warga binaan) bisa mengembangkan kreativitas,” ucapnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor Redaksi Akurasi.id