Dukung Kreativitas Pemuda Disabilitas, Isran Noor: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berkarya

kaltim_akurasi
10 Views
Gubernur Kaltim Isran Noor tampak duduk dengan santai. Mengenakan kemeja putih berlengan panjang, pada Rabu (8/9/2021).
Dukung Kreativitas Pemuda Disabilitas, Isran Noor: Keterbatasan Bukan Penghalang untuk Berkarya
Gubernur Kaltim Isran Noor tampak duduk dengan santai. Mengenakan kemeja putih berlengan panjang, pada Rabu (8/9/2021).

Dukung kreativitas pemuda disabilitas, Isran Noor: Keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya. Organisasi untuk menunjang kreativitas pemuda disabilitas hanya ada satu-satunya di Indonesia yaitu di Kaltim.

Akurasi.id, SamarindaGubernur Kaltim Isran Noor tampak duduk dengan santai. Mengenakan kemeja putih berlengan panjang, pada Rabu (8/9/2021). Duduk di atas kursi kayu berlapis busa, berukir rumput dan bunga. Sesekali menggoyangkan kepalanya. Menikmati alunan lagu yang dibawakan kelompok band yang beranggotakan 4 pemuda disabilitas.

Sekilas terdengar, tak kan ada yang menyangka alunan musik Country yang terdengar di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim di hari itu berasal dari pemuda disabilitas. Di tengah keterbatasannya, mereka tampak asyik menunjukkan kelebihannya dalam bermain musik.

Tak hanya bermain musik, kelebihan lainnya juga dimiliki anggota lain yang tergabung dalam Forum Pemuda Disabilitas Kaltim (FPDK) Kaltim. Seperti menyajikan lukisan yang apik, bahkan mengurai tawa di antara tamu undangan yang hadir dengan tingkah humorisnya dalam stand up comedy.

Menurut orang nomor satu di Kaltim itu, masyarakat Kaltim patut berbangga dan bersyukur lantaran organisasi untuk menunjang kreativitas pemuda disabilitas hanya ada satu-satunya di Indonesia yaitu di Kaltim, terbentuk sejak 2018. Hal tersebut merupakan konsen pemerintah untuk memberikan ruang dan kesempatan yang sama dalam pembangunan.

“Saya percaya, bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berkarya. Menuangkan gagasan dan ide-ide kreatif pemuda disabilitas dalam membangun masa depannya. Apalagi saat ini kita masuk dalam Era Revolusi 4.0 dan Era Digital yang begitu luar biasa,” katanya.

Melalui forum ini, mantan Bupati Kutim dua periode itu ingin menunjukkan bahwa pemuda disabilitas yang memiliki keterbatasan juga dapat bermanfaat. Tak selalu diharuskan memenuhi standardisasi masyarakat pada umumnya, namun juga dapat melalui beberapa sektor lainnya.

[irp]

“Harapannya supaya mereka bisa berkreasi sebagai pemuda, walaupun disabilitas tetap berperan. Banyak kelebihannya seperti melukis, bermain musik dan sebagainya, supaya mereka bermanfaat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Anni Juwairiyah mengungkapkan, iapun berharap bahwa melalui komunitas ini dapat membuka mata masyarakat bahwa disabilitas juga bisa berkreasi. Karena selama ini, pandangan masyarakat bahkan orang tua yang bersangkutan banyak menyangsikan peran disabilitas di tengah masyarakat.

“Seperti apa yang bisa dibuat disabilitas, hanya bisa jadi office boy atau cuci motor saja sudah cukup. Padahal pintu masa depannya terbuka luas,” ucapnya.

Kemudian, Ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Yulia menyampaikan, hingga saat ini anggota yang tergabung dalam forum tersebut sebanyak 106 orang. Dengan catatan, masih banyak disabilitas yang belum terdata.

[irp]

“Maka kami terus mengupgrade. Kan disabilitas ini bukan hanya dari lahir ada juga karena kecelakaan, jadi kemungkinan akan bertambah,” terangnya.

Dalam forum tersebut, dikatakannya, sangat banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh disabilitas. Selain mengembangkan kreativitasnya dalam hal bermusik maupun melukis, Yulia menyampaikan pihaknya juga membuat podcast tentang kehidupan sehari-hari disabilitas. Terkait cita-cita atau hal lainnya yang secara cerdas.

“Ini kita sedang menyusun konsep education, edukasi karena latar belakang kami rata-rata sarjana Pendidikan Bahasa inggris dan sastra inggris, jadi kami membuka edukasi untuk teman-teman disabilitas kalau melek Bahasa Inggris itu juga perlu loh. Jadi tidak hanya bahasa Indonesia atau daerah saja,” paparnya.

Tak hanya itu, program-program pelatihan juga tetap dijalankan komunitas yang menaunginya tersebut. Dilakukan untuk menunjang kehidupan pemuda disabilitas yang saat ini dilakukan secara daring.

[irp]

“Terakhir itu kami akan membuat satu terobosan untuk teman-teman tuli, karena dari semua disabilitas yang bisa dibilang complicated itu teman-teman yang tuli. Intinya forum ini agar disabilitas menunjukkan bahwa mereka bisa berkreativitas, intinya kami ingin mereka tahu bahwa disabilitas juga bisa. Jangan fokus sama kekurangan tapi kita cari kelebihannya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman W

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *