
Pemprov Kaltim siapkan panti asuhan khusus anak yatim piatu akibat Covid-19. Merujuk data Pemprov Kaltim, tercatat anak-anak Kaltim yang harus kehilangan orang tua karena meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 221 orang.
Akurasi.id, Samarinda – Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim memastikan tak tutup mata terhadap nasib anak-anak yang menjadi yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinsos Kaltim HM Agus Hari Kesuma. Ia menuturkan, selain mendapat santunan berupa uang tunai Rp2 juta, pemerintah akan menampung anak-anak yang menjadi yatim piatu lantaran Covid-19, jika keluarga yang bersangkutan terkendala faktor ekonomi.
Hal tersebut akan dipastikan kembali ketika Dinsos melakukan pendataan, apabila anak-anak itu akan dirawat keluarga atau dilimpahkan kepada pemerintah.
“Nanti dipastikan lagi ke keluarganya, kalau memang tidak mampu merawat anak tersebut maka akan ditempatkan di panti asuhan,” ucapnya.
Pemprov Kaltim siapkan panti asuhan, setidaknya ada 3 panti di Kaltim yang dapat ditempati anak-anak yatim piatu tersebut dengan daya tampung sekitar 250 orang.
Yakni Panti Sosial Asuhan Perlindungan Anak Dharma, Panti Sosial Asuhan Anak Harapan, dan Panti Sosial Bina Remaja. Ia memastikan, kehidupan anak-anak di panti asuhan akan dijamin pemerintah hingga pendidikannya.
[irp]
Sedangkan bagi keluarga yang merasa mampu merawat anggota keluarganya, maka akan diasuh oleh keluarganya sendiri. Begitu pun terkait pendidikannya. Dikatakannya, hal itu bisa terjadi karena memang ada anggota keluarga anak-anak ini yang berkecukupan.
“Apabila keluarganya mampu merawat, maka akan dirawat keluarganya. Karena memang ada keluarga anak-anak ini yang berkecukupan. Namun, apabila terkendala faktor ekonomi maka negara yang akan memelihara,” terangnya.
Ia menuturkan, pemerintah akan menjamin biaya kehidupan dan pendidikan anak-anak di panti asuhan. Bahkan, apabila anak-anak tersebut ingin melanjutkan pendidikan dapat dibantu melalui skema pemberian beasiswa.
Disinggung terkait batasan anak yang mendapatkan bantuan dimaksud, ia menegaskan, pemerintah akan membantu anak-anak tersebut berapa pun jumlahnya.
[irp]
“Tidak ada target. Seberapa pun anak-anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 akan mendapatkan bantuan santunan hingga jangka panjang,” ujarnya.
Besar harapan Agus, angka anak-anak yang mendapatkan santunan ini tidak bertambah dan pandemi segera berakhir. Dikatakannya, ia mengharapkan hal itu bukan dikarenakan masalah bantuan sosial yang harus diberikan pemerintah kepada anak-anak yang terdampak. Namun, lebih kepada keprihatinannya lantaran banyak anak-anak yang turut menjadi korban Covid-19 dan harus kehilangan orang tua.
“Bukan karena bantuannya tapi pandemi ini memang harus segera berakhir. Kasihan anak-anak kita, sudah cukuplah yang kehilangan orang tuanya. Mudah-mudahan angkanya tidak bertambah” ucapnya.
Merujuk pada data Pemprov Kaltim, tercatat anak-anak Kaltim yang harus kehilangan orang tua karena meninggal dunia karena Covid-19 sebanyak 221 orang. Adapun rincian data per kabupaten/kota di antaranya Kutai Kartanegara berjumlah 4 anak, Bontang berjumlah 88 anak, Kutai Barat berjumlah 14 anak, Berau 80 anak, Samarinda 35 anak.
[irp]
Data tersebut diperkirakan akan terus bertambah lantaran masih ada 5 kabupaten/kota lainnya belum menyerahkan data dimaksud, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Berau, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Mahakam Ulu. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman Wahid