Senin , April 28 2025
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, ketika diwawancara terkait pro kontra eks lubang tambang jadi tempat wisata. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, ketika diwawancara terkait pro kontra eks lubang tambang jadi tempat wisata. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Pro Kontra Eks Lubang Tambang Jadi Tempat Wisata, Pj Gubernur Kaltim: Kami Hanya Fasilitasi 

Loading

Pro kontra eks lubang tambang jadi tempat wisata. Di balik keindahan pesonanya ternyata ada sebuah ancaman yang menunggu.  

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Bekas lubang tambang memang memiliki pemandangan yang memanjakan mata. Sehingga eks lubang tambang kerap dijadikan sebagai destinasi wisata. Namun, hal ini justru menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.

Pasalnya, tak jarang lubang galian tersebut justru menelan korban. Salah satunya Danau Danurdana, Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, Kukar. Dan pada tempat yang sama, tempat wisata tersebut juga pernah menelan korban bocah laki-laki berusia 11 tahun pada Minggu (25/6/2023) lalu.

Hal ini pun menjadi sebuah dilema. Di balik keindahan pesonanya ternyata ada sebuah ancaman yang menunggu. Selaku pemangku kebijakan saat ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik pun menanggapi jika eks lubang tambang jadi tempat wisata.

Ia mengatakan, untuk sebuah upaya wisata pemerintah justru hanya dapat memberi fasilitas.

“Karena untuk wisata ini seharusnya lebih kepada inisiatif masyarakat, sedangkan kami (pemerintah, Red.) hanya memfasilitasi,” terangnya pada agenda Coffee Morning yang digelar di Ruang VVIP Rumah Jabatan Gubernur, Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kampung Jawa, Samarinda, pada Rabu (29/5/2024) lalu.

Lanjutnya, pemerintah bertugas memberi dukungan berupa infrastruktur. Kemudian yang tak kalah penting, ia menyebut pemda harus mendorong hadirnya organisasi di sekitar tempat wisata.

“Pemerintah enggak boleh ikut bisnis,” tegasnya.

Ia pun memberi contoh sebagaimana yang pernah ia temui di Labuan Cermin, Berau. Menurutnya, kolaborasi warga di destinasi wisata tersebut tergolong baik. Mulai dari UMKM yang terlibat, pengelola wisata hingga tukang parkir yang teratur.

Selain itu, salah satu yang berperan penting adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Kelompok ini menjadi tombak ujung wisata. Sehingga mereka harus memiliki sertifikasi.

Baca Juga  Auto2000 & AHASS Siap Tampung “Korban Pertamax”

“Karena enggak semua orang bisa mengelola dengan baik,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri RI ini.

Sementara itu, untuk kasus banyaknya lubang tambang yang sudah menelan korban. Ia mengatakan akan meninjau langsung ke lapangan. Dan ia berencana akan memasang pembatas serta papan imbauan agar anak-anak tidak berenang di tempat tersebut.

“Kita harus rajin untuk memberikan edukasi kepada anak-anak, terutama anak SD agar mereka mengerti,” pungkas Akmal. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Lubang Tambang Masih Menganga, Jatam Tantang Gubernur Kaltim Lakukan Aksi Nyata

Lubang Tambang Masih Menganga, Jatam Tantang Gubernur Kaltim Lakukan Aksi Nyata

Jatam tantang Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud lakukan aksi nyata dalam pengelolaan lubang tambang yang masih …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; } #iklan-dpmptsp { display: none !important; }