Satu Nakes dan Ambulans untuk 1.700 Warga Binaan, Lapas Bontang Kewalahan

Kepala Lapas Bontang Suranto menjelaskan, pihaknya telah lama mengajukan seluruh keluhan tersebut kepada Pemerintah Kota Bontang.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kepala Lembaga Pemasyarakan Kota Bontang Suranto mengeluhkan keterbatasan fasilitas kesehatan, dan jumlah tenaga kesehatan di dalam lapas.

Sebab, bangunan yang memuat warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebanyak kurang lebih 1.700 itu, hanya memiliki satu tenaga kesehatan (nakes) pria, yang menetap untuk melayani seluruh narapidana.

“Bayangkan, satu orang melayani seratus WBP aja sudah kewalahan, apalagi 1.700,” ungkap Kepala Lapas Bontang kepada wartawan Akurasi.id.

Selain jumlah tenaga kesehatan, ia juga mengeluhkan pengajuan mobil ambulans yang hingga kini tidak kunjung diberikan. Padahal, hal itu sangat diperlukan untuk mengangkut WBP yang sakit jika harus dilarikan ke rumah sakit.

“Selama ini kami mengandalkan mobil biasa, jika ambulans sedang dipakai,” kata dia.

Menurutnya, penambahan ambulans merupakan salah satu kebutuhan paling urgent. Sebab, dengan jumlah WBP sebanyak itu yang diketahui telah melebihi muatan lapas hingga 400 persen, satu ambulans tentu tidak cukup.

“Kalau banyak yang sakit, dan harus dibawa bersamaan itu kadang yang susah,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga mengeluhkan persediaan obat-obatan yang sangat terbatas. Pihaknya sering mengalami kesulitan jika ada narapidana yang sakit tetapi tidak ada persediaan obat yang cukup.

“Sempat dapat bantuan dari pihak Kutai Timur (Kutim), karena memang 700-800 WBP di sini merupakan warga Kabupaten Kutim,” ujarnya.

Suranto menjelaskan, pihaknya telah lama mengajukan seluruh keluhan tersebut kepada Pemerintah Kota Bontang. Mulai dari penambahan nakes, pengadaan ambulans hingga obat-obatan.

“Tapi sampai sekarang belum direalisasikan,” tuturnya.

Bahkan, beliau juga sudah sempat bertemu dengan Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes). Katanya, hal itu telah mendapat persetujuan, tapi tetap tidak kunjung direalisasikan.

“Mungkin sibuk atau dananya tidak ada, tidak tahu. Yang jelas sudah kami ajukan dan memenuhi persyaratan,” pungkasnya. (*)