
Tidak terdampak PPKM Darurat, penjualan sapi meningkat jelang Iduladha. Salah seorang penjual sapi mengaku telah menjual dagangannya sebanyak 30 ekor. Padahal dirinya sudah menaikkan harga.
Akurasi.id, Bontang – Pemberlakuan PPKM darurat di Kota Bontang rupanya tak mempengaruhi penjualan hewan kurban. Penjualannya justru cenderung meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini dialami salah satu penjual sapi kurban yang berada di Jalan Pattimura, Kelurahan Api-api. Osong, begitu ia kerap disapa, menuturkan walaupun saat ini Kota Bontang sedang PPKM Darurat, penjualan sapi miliknya malah meningkat. Tidak terdampak PPKM Darurat
Pria 31 tahun itu mengatakan, saat ini sapi kurban miliknya telah terjual 30 ekor, dari total 44 sapi yang disediakan. Dan ia memprediksi mendekati hari H, pembelian sapi semakin mengalami peningkatan.
“Ya mungkin beberapa hari lagi akan habis. Jadi kalau dibilang ada peningkatan, ia memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya,” kata Osong saat ditemui, Rabu (14/7/2021).
Osong menjelaskan, saat ini harga sapi mengalami peningkatan, namun pembeli sapi tahun ini malah mengalami peningkatan pula.
“Biasa Rp12 juta sampai Rp23 juta. Sekarang naiknya Rp2 juta, sekarang Rp14 juta sampai Rp25 juta, tapi malah banyak berminat,” terangnya.
[irp]
Peningkatan pembelian sapi di kondisi pandemi dan PPKM Darurat saat ini menurut Osong, didukung dengan adanya bukti surat sehat yang telah ia terima dari DKP3 Kota Bontang.
“Alhamdulillah sudah diperiksa semua, dan semuanya sehat dan siap dijual, dari itu saat menjual menjadi modal meyakinkan pembeli bahwa sapi yang kita jual sehat,” bebernya.
Osong menambahkan, setiap sapi miliknya yang tak laku terjual pasca-Iduladha, biasanya ia menjualnya ke pasar-pasar yang ada di Bontang. Walaupun harga jualnya di bawah harga.
“Sebenarnya biar tak habis, sapi ini kami jual lagi ke pasar-pasar, tapi ya berharap sebelum Iduladha sudah terjual semua,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid