Banjir Lagi! Warga Bengkuring Mulai Lirik Ban Bekas Jadi Transportasi Alternatif

Fajri
By
4 Views
Foto: Potret Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso saat memantau langsung kondisi banjir di Jalan Bengkuring Raya, Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara menggunakan perahu. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Hujan deras selama tiga hari menyebabkan banjir di Jalan Bengkuring Raya, Samarinda Utara, dengan ketinggian air mencapai 55 cm. Warga kesulitan beraktivitas.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sejumlah wilayah Kota Samarinda tergenang banjir akibat tingginya intensitas hujan dalam tiga hari terakhir. Salah satu titik yang terdampak cukup parah adalah kawasan Jalan Bengkuring Raya, Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara. Hingga Selasa (29/1/2025) sore, genangan air di lokasi tersebut masih cukup tinggi.

Berdasarkan pantauan akurasi.id, hingga pukul 17.00 WITA, ketinggian air di kawasan tersebut berkisar antara 45 hingga 55 cm. Akibatnya, banyak warga kesulitan beraktivitas, terutama mereka yang menggunakan kendaraan bermotor. Sejumlah warga dibantu oleh relawan menggunakan perahu atau ketinting jika ingin beraktivitas diluar.

Seorang warga Bengkuring Raya, Soeghit Indrajati (55) mengatakan, banjir telah menggenangi tempat tinggalnya sejak Senin (27/1/2025) lalu.

“Awalnya banjir mulai terjadi pada hari Senin malam. Saat itu, air masih berada di luar rumah dan belum masuk. Namun, menjelang subuh, pergerakan air semakin cepat hingga akhirnya masuk ke dalam rumah. Air terus naik hingga mencapai halaman rumah saya,” ujar Soeghit Indrajati.

Menurut Soeghit Indrajati, posisi rumahnya sudah cukup tinggi, tetapi air masih bisa masuk ditambah dengan curah hujan yang tinggi pada Selasa (28/1/2025) malam.

“Rumah saya sebenarnya sudah ditinggikan, tetapi air tetap sampai ke halaman rumput. Seiring waktu, ketinggian air terus bertambah dan meluas ke area sekitar. Ini karena hujan turun seharian penuh,” jelasnya.

Meski demikian, Soeghit Indrajati dan keluarga memilih tetap stay dirumah lantaran rumahnya berlantai dua. “Insya Allah, karena rumah kami memiliki lantai dua, kami bisa bertahan seperti sebelumnya,” katanya.

Soeghit Indrajati menambahkan, sudah lima tahun terakhir wilayah tersebut tidak mengalami banjir. Baru kali ini banjir kembali terjadi.

“Lima tahun yang lalu, air juga masuk ke dalam rumah, tetapi setelah itu tidak pernah lagi terjadi hingga sekarang,” ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap, pemerintah segera mencari solusi terbaik untuk mengatasi banjir ini, supaya aktivitas mereka tidak terganggu lagi. “Mereka pasti lebih memahami kondisi daerah kita dan bisa menentukan langkah yang tepat agar kejadian ini tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso menyampaikan, pihaknya melakukan pemantauan langsung di beberapa lokasi yang tergenang banjir.

“Alhamdulillah, yang utama adalah memastikan keselamatan warga. Kami terus memantau, dan sejauh ini warga dalam kondisi aman,” kata Rusmadi.

Dia mengimbau agar warga yang rumahnya terendam banjir untuk segera mengungsi di posko-posko yang telah disediakan oleh pemerintah kota (pemkot).

“Terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil atau bayi, kami sarankan untuk sementara waktu mengungsi. Namun, tentu keputusan akhir tetap ada pada masing-masing keluarga,” imbuhnya.

Rusmadi menambahkan, selain bantuan dari provinsi, Pemkot Samarinda juga telah memberikan dan menyiapkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir.

“Untuk kebutuhan bahan pokok, selain bantuan dari dinas provinsi dan pemerintah kota Samarinda, masyarakat juga turut berpartisipasi,” jelasnya.

Selain itu, Rusmadi meminta warga sekitar agar tetap siaga dalam menjaga anak-anak mereka guna tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

“Anak-anak sering kali bermain di air, padahal air ini bukan air yang bersih. Kami khawatir bisa menyebabkan gatal-gatal atau penyakit lainnya yang justru akan menyulitkan keluarga,” katanya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *