Bantah Isu Keluhan Tempat Tidur Penuh, RSUD AWS Jelaskan Lonjakan Pasien

Berdasarkan data tiga bulan terakhir, jumlah pasien rawat inap RSUD AWS konsisten berada di angka tinggi.
Suci Surya
1k Views

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda angkat bicara menanggapi isu miring soal dugaan permainan tempat tidur yang sempat beredar di publik. Pihak rumah sakit menegaskan, tidak ada praktik semacam itu. Melainkan kondisi pelayanan yang memang sedang menghadapi tekanan akibat tingginya jumlah pasien rawat inap setiap hari.

Wakil Direktur Medik RSUD AWS Samarinda, Nurliana Adriati Noor menjelaskan, lonjakan pasien yang datang melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun poliklinik kerap membuat ruang perawatan penuh. Berdasarkan data tiga bulan terakhir, jumlah pasien rawat inap konsisten berada di angka tinggi.

“Pada Juli, ada 1.398 pasien dari poliklinik dan 1.293 dari IGD. Agustus sekitar 1.394 pasien poliklinik dan 1.275 dari IGD. Sementara September, 1.116 pasien poliklinik dan 1.435 dari IGD,” jelas Nurliana.

Jika dirata-ratakan, kata dia, ada sekitar 87 pasien baru yang masuk ke ruang rawat inap setiap harinya. Sementara ketersediaan tempat tidur di RSUD AWS terbatas. Saat ini terdapat 67 tempat tidur VIP, 64 untuk kelas utama, 104 kelas I, 57 kelas II, dan 199 kelas III.

Selain itu, tersedia juga ruang khusus seperti luka bakar (2 tempat tidur), perinatologi (10), stroke center (17), dan ruang isolasi (25). Masalah muncul ketika jumlah pasien masuk tidak seimbang dengan yang keluar.

“Sering kali pasien keluar lebih sedikit dibanding pasien yang masuk. Akibatnya, beberapa pasien terpaksa menunggu ketersediaan tempat tidur,” ungkapnya.

Ia menegaskan, keterlambatan penanganan bukan karena kelalaian petugas. Melainkan karena standar prosedur rumah sakit yang mengharuskan pasien keluar dari IGD hanya jika kondisinya benar-benar stabil.

“Selain itu, kami tidak bisa mencampur pasien laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan. Itu bagian dari standar pelayanan,” tegasnya.

Nurliana juga menyebut, sebagian ruang perawatan saat ini tengah direnovasi. Usia bangunan yang sudah puluhan tahun membuat RSUD AWS perlu menyesuaikan diri dengan standar baru pelayanan kesehatan.

“Kalau dulu satu ruangan bisa diisi lima pasien, sekarang maksimal empat tempat tidur per kamar. Tujuannya agar pasien lebih nyaman dan standar pelayanan terpenuhi,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }