Berburu di Hutan Eks Tambang, Warga Semoi II Hilang Tak Kembali Sejak Jumat

Fajri
By
14 Views
Foto: BPBD PPU saat melakukan pencarian. (Pusdalops)

Seorang warga Semoi II, Sepaku, dilaporkan hilang saat berburu di hutan eks tambang Bukit Tengkorak. Tim gabungan masih melakukan pencarian intensif di medan yang sulit diakses.

Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara — Seorang warga Desa Semoi II, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dilaporkan hilang saat berburu di kawasan hutan eks tambang Bukit Tengkorak. Korban bernama Arman (60) terakhir terlihat pada Jumat (20/6/2025) sekitar pukul 09.00 WITA.

Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD PPU dari pihak keluarga, Arman sempat berburu bersama anaknya sebelum keduanya terpisah. Hingga malam hari, korban tak kunjung kembali, sehingga keluarga dan warga sekitar melakukan pencarian secara mandiri.

Laporan resmi baru diterima BPBD pada Sabtu (21/6) pukul 14.40 WITA. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, Polsek Sepaku, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Damkar Pos Sepaku, Dinas Kehutanan, serta masyarakat langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.

Kepala BPBD PPU, M. Sukadi Kuncoro, menyatakan bahwa medan di lokasi hilangnya korban cukup ekstrem, dengan jarak tempuh sekitar 17 kilometer dari jalan provinsi dan kondisi hutan yang lebat.

“Setelah menerima laporan, kami langsung berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait dan menurunkan tim ke lokasi,” ujarnya, Minggu (22/6/2025).

Hingga Minggu pagi pukul 08.00 WITA, proses pencarian masih terus berlangsung. Tim gabungan telah menyisir sejumlah titik strategis di area hutan yang dikenal sulit diakses dan memiliki vegetasi padat. Namun, hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Sukadi mengimbau masyarakat yang memiliki informasi atau mengetahui keberadaan korban agar segera melapor kepada pihak berwenang.

“Kami terus berupaya maksimal dan berharap korban segera ditemukan dalam keadaan selamat,” harapnya.

Pencarian akan terus dilanjutkan dengan penguatan koordinasi antarinstansi dan dukungan dari masyarakat setempat. (*)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *