Seorang lansia meninggal dunia usai naiki Banan Boat di Beras Basah. Diduga korban alami serangan jantung usai menaiki wahana tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Seorang wanita lanjut usia asal Balikpapan bernama Sri Wahyuningsih (63) dinyatakan meninggal dunia, usai menaiki wahana banana boat di perairan Beras Basah Bontang, Sabtu (28/6/2025).
Diduga, korban mengalami serangan jantung saat sedang menikmati wahana tersebut bersama keluarganya
Kepala BPBD Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Eko Mashudi mengungkapkan, kejadian bermula ketika banana boat yang ditumpangi korban bersama keluarganya terbalik di tengah laut. Akibat tali penarik yang terhubung dengan kapal utama yakni speedboat putus.
Mendapati kejadian tersebut, pihak operator wahana segera mengevakuasi seluruh penumpang, termasuk Sri Wahyuningsih. Namun saat proses evakuasi, korban mengeluh sesak napas saat sudah di atas kapal speedboat.
“Korban sempat diberikan tindakan RJP (resusitasi jantung paru) oleh anak kandungnya dan sempat ada respon. Pihak wahana langsung melaporkan ke BPBD dan langsung membawa ke darat,” terangnya saat dihubungi awak media, Sabtu (28/06/2025).
Sekitar pukul 11.50 Wita, korban dibawa menggunakan speedboat menuju Dermaga Tanjung Laut Indah. Perjalanan laut tersebut memakan waktu kurang lebih 15 menit. Setibanya di dermaga, personel BPBD yang telah siaga dengan mobil komando segera membawa korban ke RS Amalia, rumah sakit terdekat.
“Tapi sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis,” tambah Eko.
Ia menduga, adanya indikasi serangan jantung terhadap korban lantaran kaget saat terjatuh. Menanggapi kejadian ini, BPBD Bontang mengimbau para pelaku usaha penyedia wahana air seperti banana boat untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan calon penumpang sebelum memulai aktivitas.
“Penting untuk melakukan screening awal terhadap pengguna jasa, bukan hanya menyediakan alat keselamatan seperti pelampung. Hal ini berlaku untuk semua usia agar aktivitas wisata tetap aman,” tegasnya. (*)
Penulis: Dwi Nugroho
Editor: Devi Nila Sari