Dua ABK KMP Muklisa yang masih hilang diduga terjebak saat mencoba memperbaiki kebocoran kapal. Ditemukan bahwa satu ABK berniat mengambil dokumen di deck kapal, namun kapal miring sebelum perbaikan selesai. Pencarian masih dilanjutkan meski kondisi bawah laut yang buruk.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Heru Susanto, mengungkapkan bahwa dua ABK yang masih dalam pencarian pasca tenggelamnya KMP Muklisa di Perairan Teluk Balikpapan pada Senin (05/05/2025), diduga bermaksud melakukan perbaikan pada kapal yang mengalami kebocoran.
Menurut keterangan yang diperoleh dari nakhoda kapal, salah satu ABK berusaha memperbaiki dek kapal yang bocor, namun kapal tersebut segera miring sebelum perbaikan dapat dilakukan. Selain itu, ABK lainnya juga berusaha mengambil dokumen yang berada di bagian Car Deck kapal.
“Kapal keburu miring, berdasarkan keterangan nakhoda, salah satunya Chief Officer dan satunya lagi juru mudi. Salah satunya juga berusaha mengambil dokumen di Car Deck,” ungkap Heru.
Dua ABK tersebut, yang terdiri dari seorang perempuan dan seorang laki-laki, merupakan bagian dari 18 kru kapal, dengan 16 orang lainnya berhasil diselamatkan. Proses evakuasi pada hari ini terpaksa dihentikan karena kondisi bawah laut yang sangat gelap dan tercampur lumpur.
“Besok, kami akan melanjutkan pencarian pada pukul 07.00 WITA. Tadi kami telah menurunkan tiga penyelam, dan kami juga telah menandai serta mengunci lokasi,” tambah Heru.
Berdasarkan data yang diterima, Chief Officer yang merupakan seorang perempuan berusia 23 tahun, dan bekerja sebagai Molen I. Identitas korban laki-laki yang terjebak masih belum diketahui. Kapal tersebut beroperasi di bawah perusahaan PT Sadena.
Terkait dengan dugaan kapal yang overload, Heru menegaskan bahwa kapasitas kapal sebenarnya aman, mengingat kapal jenis Roro ini khusus digunakan untuk pengangkutan kendaraan.
“Penumpangnya hanya sedikit, jadi tidak ada masalah. Saya akan melakukan BAP pada nakhoda untuk memeriksa kondisi propeller dan seluruh mesin kapal,” jelasnya.
Heru juga memastikan bahwa kapal tersebut telah menjalani perbaikan dan uji kelayakan, serta akan memeriksa kembali sertifikasi dan perangkat pendukungnya untuk memastikan kelayakan operasional kapal.
“Kami akan cek seluruhnya, termasuk sertifikasi kelayakannya,” jelasnya. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id