Baru Dua Bulan Beroperasi, PT Silog Klaim Pekerja Korban Tertimbun Sudah Terdaftar BPJS

Usai tiga pekerjanya tewas tertimbun galian proyek RDMP, PT Semen Indonesia Logistik (Silog) buka suara. Perusahaan mengklaim seluruh pekerja sudah terdaftar BPJS, meski proyek baru berjalan dua bulan di bawah.
Fajri
By
3.2k Views

Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Usai sidak bersama DPRD Penajam Paser Utara (PPU), perwakilan PT Semen Indonesia Logistik (Silog) dari Divisi Konstruksi, Rendra Sanjaya, akhirnya angkat bicara terkait insiden maut yang menewaskan tiga pekerjanya di proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina, Desa Girimukti, Selasa (28/10/2025).

Rendra mengatakan, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait kini tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti tertimbunnya tiga pekerja tersebut.

“Kami sedang menunggu hasil investigasi. Proyek ini baru berjalan sekitar dua bulan dan berada di bawah Kilang Pertamina International (KPI),” jelasnya.

Ia menjelaskan, proyek yang dikerjakan adalah penarikan kabel listrik dari sumber PLN menuju proyek RDMP, yang berfungsi untuk power engineering atau kebutuhan kelistrikan lainnya. Dalam proses penggalian jalur kabel, tim menemukan pipa-pipa eksisting yang tak bisa dihindari karena jalur sudah ditentukan sejak awal perencanaan.

“Sebagaimana proyek, pasti ada target penyelesaian, tapi semua masih dalam proses investigasi,” katanya singkat ketika ditanya soal target kerja harian.

Rendra juga belum dapat memberikan klarifikasi soal kabar adanya dua tim penggali di lokasi kejadian, di mana satu tim disebut sempat diminta berhenti, sementara tim lain yang berisi tiga pekerja tetap melanjutkan penggalian hingga tertimbun.

“Itu juga sedang kami dalami. Biasanya memang dibagi tiap titik kerja, tapi saya belum tahu persis detailnya,” ujarnya.

Evaluasi Rekrutmen dan Jaminan Kerja

Lebih lanjut, Rendra mengungkapkan bahwa PT Silog baru dua bulan menjalankan proyek di wilayah PPU. Ia mengakui, evaluasi akan dilakukan terhadap beberapa aspek, termasuk komposisi tenaga kerja lokal dan jaminan ketenagakerjaan.

“Saat ini karyawan kami didaftarkan BPJS-nya di Balikpapan semua. Tapi atas masukan dari DPRD, kami akan menindaklanjuti agar sesuai ketentuan jika proyek berlanjut di sini,” katanya.

Ia memastikan ketiga korban yang meninggal telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, sesuai standar perusahaan.

“Di PT Silog, setiap pekerja wajib terdaftar BPJS sebelum mulai bekerja, by name dan by KTP,” tegasnya.

Soal Safety dan Tanggung Jawab kepada Keluarga Korban

Rendra juga menegaskan bahwa pihaknya telah menempatkan pekerja sesuai keahlian masing-masing. Tes kemampuan dilakukan sebelum penempatan, termasuk pelatihan Health, Safety, and Environment (HSE) yang wajib bagi siapa pun yang bekerja di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Tidak ada yang bisa asal masuk ke kawasan proyek tanpa izin dari pihak Pertamina,” katanya.

Namun, ketika ditanya soal ketersediaan siring atau penahan tanah sementara, Rendra enggan menjawab rinci dan hanya menyebutkan masih dalam proses penyelidikan internal.

Pihaknya juga mengaku telah mengunjungi keluarga korban di rumah duka dan membantu proses pemulangan jenazah, termasuk dua korban yang berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

“Kami sudah memberikan santunan sesuai aturan perusahaan, di luar manfaat dari BPJS. Alhamdulillah diterima baik oleh keluarga,” ungkapnya.

Terkait hak tanggungan bagi korban yang telah berkeluarga, Rendra menyebut akan memastikan hal tersebut kepada pihak BPJS.

“Nanti kami cek ke BPJS terkait perlindungan untuk ahli waris,” tutupnya. (*)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }