Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVII Kalimantan Timur masih menggantung. Setelah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melayangkan surat pembatalan sebagai tuan rumah, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji buka suara.
Rudy Mas’ud meminta semua pihak tetap optimistis. Saat ditanya mengenai kelanjutan POPDA, ia hanya memberikan jawaban singkat.
“Doakan aja semuanya jalan,” ucap Rudy, Kamis (18/9/2025).
Sementara itu, Wakil Gubernur Seno Aji menegaskan pelaksanaan POPDA masih menunggu surat resmi dari pihak terkait.
“Kalau POPDA kita nunggu suratnya. Nanti kalau sudah ada, baru saya kabari,” jelas Seno.
Baca Juga
Ia menambahkan, seharusnya POPDA digelar lebih dulu sebelum Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
“Memang seharusnya POPDA dulu, baru POPNAS. Nanti saya akan diskusikan dengan Dispora,” ujarnya.
Seno juga menyinggung inisiatif sejumlah orang tua atlet yang sudah melakukan pelatihan mandiri. Menurutnya, hal itu positif meski pemerintah tetap akan memfasilitasi melalui jalur resmi.
Baca Juga
“Kalau memang bisa melakukan training mandiri itu bagus. Tapi tetap akan kami bahas lebih lanjut dengan Dispora,” imbuhnya.
Sebelumnya, sejumlah orang tua atlet mengeluhkan penundaan ini. Mereka menilai latihan mandiri memakan biaya tidak sedikit, sementara kepastian jadwal POPDA belum jelas.
Awalnya, POPDA dijadwalkan berlangsung pada 2–9 Oktober 2025. Namun berdasarkan Surat Nomor 400.4.10/31/TU-PIMP/PO-DISDIKPORA tertanggal 12 September 2025, penundaan dilakukan karena APBD 2025 masih dalam proses pembahasan.
Hingga kini, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, belum memberikan komentar terkait kepastian pelaksanaan POPDA. Penundaan ini pun masih menggantung hingga alokasi anggaran benar-benar tersedia. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id