Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara — Komunitas Gemar Belajar (Gembel) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menghadirkan ajang tahunan Pekan Ekspresi Anak dan Budaya Indonesia (PEA BAI) ke-7 yang akan digelar pada 13 Desember 2025 mendatang. Tahun ini, PEA BAI mengusung tema “Nusantaraku di PPU”, bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara, sebagai wujud perayaan kekayaan budaya dan kreativitas lokal masyarakat.
Ketua Panitia, Dian Ramadhani Yahya, menjelaskan bahwa pada penyelenggaraan tahun ini, Gembel PPU menyiapkan tiga jenis lomba yang terbuka untuk umum. Dua di antaranya sudah diumumkan, yaitu lomba puisi untuk peserta berusia maksimal 16 tahun dan lomba melukis bagi anak-anak usia 5 hingga 7 tahun. Sementara satu kategori lomba lainnya masih dirahasiakan dan akan diumumkan menjelang pelaksanaan acara.
“Kami ingin masyarakat, terutama anak-anak, tumbuh dengan rasa cinta terhadap budaya dan sejarah Nusantara. PEA BAI bukan sekadar ajang lomba, tapi juga wadah pembelajaran kultural yang menyenangkan,” ujar Dian kepada media, Senin (27/10/2025).
Dalam lomba puisi, peserta diajak mengekspresikan gagasan dan kecintaan terhadap Nusantara melalui untaian kata. Sedangkan lomba melukis menjadi ruang bagi anak-anak untuk menyalurkan imajinasi tentang kebhinnekaan Indonesia lewat warna dan bentuk.
Dian menambahkan, panitia membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi pihak yang ingin berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, keterlibatan publik menjadi kunci agar PEA BAI benar-benar menjadi kegiatan bersama yang hidup dari partisipasi masyarakat.
Baca Juga
“Kami membuka kolaborasi bagi siapa pun yang ingin terlibat. Kegiatan ini bisa menjadi momentum memperkuat jati diri kebangsaan melalui seni dan kreativitas,” katanya.
Rencananya, seluruh rangkaian kegiatan akan dipusatkan di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, mulai pukul 08.00 WITA hingga selesai.
Gembel PPU berharap, PEA BAI ke-7 tidak hanya menjadi ajang tahunan yang memperkaya wawasan budaya, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
“Mari kita rayakan Hari Nusantara bukan sekadar seremoni, tapi melalui tindakan nyata yang menumbuhkan cinta terhadap tanah air,” ujar Dian. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id