Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan akan menerapkan seleksi ketat dalam menggandeng influencer untuk promosi destinasi wisata di Benua Etam.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi, menegaskan pihaknya memiliki sejumlah kriteria dalam pemilihan influencer, mulai dari berbadan hukum—seperti perusahaan, agensi, atau lembaga resmi—hingga rekam jejak profesional.
“Kami memang ada pertimbangan khusus terhadap pemilihan influencer ini, tidak sembarangan,” ujarnya.
Selain itu, jumlah pengikut, jenis konten, dan kualitas karya juga akan menjadi pertimbangan utama. Influencer yang dipilih nantinya wajib membuat konten langsung di lokasi wisata yang dipromosikan.
“Kalau diminta mempromosikan satu destinasi wisata, artinya influencer itu harus benar-benar datang ke sana, menghasilkan konten yang bagus, dan sesuai standar kami,” tegas Baihaqi.
Dispar Kaltim menargetkan 20 hingga 30 influencer untuk mendukung kampanye pariwisata daerah. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan seleksi dan rapat internal untuk mematangkan strategi promosi.
Baihaqi menambahkan, di era digitalisasi saat ini, media sosial memegang peranan penting dalam memperluas jangkauan promosi pariwisata.
“Kami tidak hanya mengandalkan satu jalur promosi. Semua kanal kami manfaatkan, mulai dari media online, cetak, radio, hingga influencer,” jelasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Dispar Kaltim mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,7 miliar untuk jasa influencer dalam rangka promosi pariwisata tahun ini. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id